Bisnis.com, SURABAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mendorong kinerja penyaluran kredit perbankan pada semester II tahun ini bisa di atas 9% sejalan dengan perkiraan kondisi perekonomian setelah pemilu dan Lebaran.
Kepala OJK Jatim, Heru Cahyono mengatakan penyaluran kredit perbankan tahun ini diperkirakan masih akan tumbuh sesuai dengan rencana bisnis perbankan, meski pada semester I sempat slow down karena ada agenda politik dan Lebaran.
“Kami perkirakan penyaluran kredit perbankan di Jatim bisa di atas 9% tapi akan kita dorong terus, kalau bisa tumbuhnya 12%,” katanya di sela-sela Halal Bihalal di Rumah Dinas Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jatim, Selasa (11/6/2019).
Dia mengatakan pihaknya juga kerap menggelar pertemuan-pertemuan dengan perbankan untuk memantau perkembangan kinerja bank setiap kuartal, terrmasuk melakukan evaluasi jika ada kondisi yang terlalu jauh dari rencana kerja bank.
“Kita terus melakukan evaluasi perkembangan bank seperti apa, artinya kami mengharapkan agar pertumbuhan bank itu juga tetap memperhatikan faktor kehati-hatian atau risiko dalam penyaluran kredit,” ujarnya.
Menurutnya, hingga kini perbankan di Jatim sudah hampir menyentuh seuruh sektor usaha dalam penyaluran kredit, termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diharapkan memiliki porsi 20% dari total penyaluran kredit perbankan.
“Saya pikir sudah hampir semua sektor tergarap, nanti yang paling memberikan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat, ya tentunya ada sektor UMKM ini harus tergarap dengan baik,” imbuhnya.