Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penduduk Miskin di Jatim Turun Jadi 10,85%

- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) pada September 2018 mengalami penurunan menjadi 10,85% dari total penduduk di Jatim yang hampir mencapai 40 juta jiwa.

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) pada September 2018 mengalami penurunan menjadi 10,85% dari total penduduk di Jatim yang hampir mencapai 40 juta jiwa.

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono menjelaskan kodisi penduduk miskin di Jatim pada Maret 2018 mencapai 4,33 juta jiwa atau sekitar 10,98% dari total penduduk. Lalu, pada September 2018 menurun menjadi 4,29 juta jiwa atau sekitar 10,85%.

"Jika melihat data tersebut, artinya jumlah penduduk miskin di Jatim berkurang sekitar 40.000-an jiwa," ujarnya dalam rilis, Selasa (15/1/2019).

Dia mengatakan peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.

Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2018 tercatat sebesar 74,82%, sedikit meningkat dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yaitu sebesar 74,24%.

Berdasarkan komoditas makanan, beberapa komoditas yang secara persentase memberikan kontribusi yang cukup besar pada garis kemiskinan makanan baik di wilayah perdesaan maupun perkotaan yaitu beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, gula pasir, tahu, tempe, dan daging ayam ras.

"Sementara itu, untuk komoditas daging sapi memberikan kontribusi yang cukup besar di wilayah perkotaan," imbuh Teguh.

Secara rinci, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 7,06% turun menjadi 6,97% pada September 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2018 sebesar 15,30% turun menjadi 15,21% pada September 2018. 

Namun secara jumlah, lanjut Teguh, selama periode Maret - September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,48 ribu jiwa (dari 1,457 juta jiwa pada Maret 2018 menjadi 1,458 juta jiwa pada September 2018.

"Sedangkan di perdesaan turun sebanyak 40,92 ribu jiwa yakni dari 2,87 juta jiwa pada Maret 2018 menjadi 2,83 juta jiwa pada September 2018," imbuhnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper