Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sasar Sektor Properti, Indal Aluminium Proyeksikan Pertumbuhan 20%

PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI), perusahaan Maspion Group memproyeksikan tahun ini bakal tumbuh 15%-20% seiring dengan pertumbuhan sektor properti di Indonesia terutama high rise building di Jawa Timur.
Bos Maspion Alim Markus
Bos Maspion Alim Markus

Bisnis.com, SURABAYA - PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI), perusahaan Maspion Group memproyeksikan tahun ini bakal tumbuh 15%-20% seiring dengan pertumbuhan sektor properti di Indonesia terutama high rise building di Jawa Timur.

Presiden Direktur Indal, Alim Markus mengatakan tahun lalu kinerja penjualan Indal sempat turun yang disebabkan oleh melambatnya sektor properti, di mana Indal sendiri memproduksi material bangunan berbahan aluminium.

"Tahun lalu sempat slow down tapi tahun ini kelihatannya properti sudah membaik. Jadi saya yakin penjualan akan meningkat baik domestik dan yang pasar ekspor," ujarnya saat paparan publik, Jumat (29/6/2018).

Dia mengatakan untuk meningkatkan kinerja, Indal terus mengeluarkan produk inovasi baru. Salah satunya tahun ini meluncurkan produk Homelux seperti pintu dan jendela aluminium untuk rumah maupun apartemen premium.

"Kita terus berfokus pada penambahan jajaran produk-produk yang mempunyai nilai tambah atau memberi kontribusi margin keuntungan yang baik," imbuhnya.

Managing Director, Alim Perkasa menambahkan selain mengandalkan sektor properti atau infrastruktur di Indonesia, Indal juga tengah gencar mencari pasar ekspor di tengah melemahnya rupiah saat ini.

"Untuk ekspor kita juga akan tingkatkan mumpung rupiah lemah, kita ambil kesempatan ini paling tidak ekspor tumbuh 15%," ujarnya.

Adapun selama ini penjualan Indal sebesar 60% dikontribusi oleh pasar domestik, dan 40% sisanya merupakan pasar ekspor. Pada 2017, tercatat penjualan Indal mencapai Rp980,29 miliar atau turun 23,7% dibandingkan capaian 2016 yakni Rp1,28 triliun.

Sebesar 39,8% dari total penjualan merupakan kontribusi ekspor, sebanyak 39,8% disumbang oleh sektor jasa konstruksi seperti pembangunan gedung mal Tunjungan Plaza Surabaya dan Galaxy Mall di Surabaya.

Sedangkan perolehan laba usaha pada 2017 tercatat Rp87,1 miliar atau naik 5,3% dibandingkan 2016, dan untuk laba bersih tercatat Rp38,65 miliar atau naik 8,7% dibandingkan 2016.

Pada periode Januari-Mei 2018, tercatat penjualan Indal sudah mencapai RpRp418,49 miliar naik 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp405,26 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler