Bisnis.com, MALANG—Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi jagung lewat perbaikan bibit dengan spesifikasi bertongkol lebih dari dua.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Muhammad Syakir mengatakan kementerian mendorong peneliti agar mengembangkan gen jagung bertongkol lebih dari dua.
“Yang bertongkol dua sudah kami kembangkan dan distribusikan pada petani, yakni NASA 29,” ujar di sela-sela Panen Jagung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kab. Malang, Rabu (6/12/2017).
Jagung dengan tongkol lebih dari dua tongkol, kata dia, sedang diteliti di BBPP Ketindan, Kab. Malang. Bahkan ada jagung yang bertongkol 10.
Yang menjadi masalah, terkait tingkat keberhasilannya saat ditanam. Keberhasilan bibit di tanam ukurannya 80%. Artinya, saat dipanen 80% harus sama dengan spesifikasi bibit jagung yang ditanam.
Intinya pula, bibit yang dikembangkan itu harus mempunyai nilai keekonomisan yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Petani suka menanam jagung tersebut. Contohnya, isi jagung padat maupun panjang jagung harus memenuhi syarat keekonomian.
Karena itulah, perlu diteliti secara menyeluruh terkait aspek penanaman jagung, tidak hanya bibit jagung. Karena itu pula, perlu pengetahuan yang luas dari peneliti terkait dengan tingkat keberhasilan tanaman, meneliti kandungan fisik dan biofisik, angin, maupun tanah.
Menurut dia, tidak banyak negara yang berhasil mengembangkan jagung dengan tongkol lebih dari dua.
Karena itulah, Kementan memberikan dukungan seluas-luas bagi peneliti baik di lingkup Kementan, perguruan tinggi, maupun pemulia tannaman jagung dari petani sendiri untuk mengembangkan tanaman jagung dengan tongkol lebih dari dua.