Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAYEK TOL LAUT 2018, Kemenhub Jajaki Daerah Baru di KTI

Kementerian Perhubungan tengah melakukan evaluasi jalur tol laut untuk dapat menentukan trayek yang akan diimplementasikan pada 2018 mendatang.

Bisnis.com, SURABAYA—Kementerian Perhubungan tengah melakukan evaluasi jalur tol laut untuk dapat menentukan trayek yang akan diimplementasikan pada 2018 mendatang.

Untuk trayek baru tersebut, Kemenhub menjajaki sejumlah daerah baru yang dinilai memiliki permintaan tinggi untuk barang kebutuhan sehari-hari.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antarlembaga Buyung Lalana menyampaikan selain membuka trayek baru di beberapa titik di kawasan timur Indonesia (KTI), Kemenhub juga akan memperkuat trayek-trayek yang sudah disusun sejak tol laut pertama beroperasi pada 2015.

"Ada beberapa pelabuhan yang menginginkan kapal tol laut itu masuk ke daerah-daerah tersebut, misalnya daerah Maluku Utara. Mereka menginginkan tol laut masuk ke pelabuhan-pelabuhan di sana. Kami menginginkan tol laut dapat bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat," jelas Buyung di Surabaya, awal pekan ini.

Buyung menjelaskan trayek-trayek yang sudah ada akan secara simultan dievaluasi karena ada beberapa trayek yang tidak berfungsi lagi secara optimal. Selain itu, akan ada pula trayek yang akan dimaksimalkan rute kapalnya karena amat dibutuhkan masyarakat setempat untuk membawa barang-barang kebutuhan dasar.

Adapun, saat ini program tol laut yang telah diusung pemerintah sejak 2015 tersebut memiliki 13 trayek yang sebagian besar melingkupi KTI. Keberadaan tol laut memang dimaksudkan untuk masyarakat KTI agar mereka merasakan harga sembako yang tidak terlalu tinggi perbedaannya dibandingkan dengan Pulau Jawa.

Dari 13 trayek tersebut, 11 di antaranya melewati pelabuhan di Jawa Timur sehingga provinsi tersebut memainkan peran penting dalam pelaksanaan tol laut. Adapun, berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, pemerintah mengusung 5 opsi trayek tol laut untuk tahun 2018.

Buyung menyampaikan dengan adanya penambahan trayek baru, pemerintah juga akan bersiap dengan opsi penambahan kapal untuk tol laut.

"Pasti akan ada penambahan kapal tapi kami akan pertimbangkan kapal-kapal yang belum memiliki muatan maksimal. Kami ingin kapal yang beroperasi itu sehat dan manajemennya bagus," ungkap Buyung.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelni (Persero) Didik Dwi Prasetio mengungkapkan pihaknya siap jika mendapat penugasan trayek baru dari Kementerian Perhubungan. Didik menyebut pemerintah menyusun 15 trayek baru untuk tahun depan dan Pelni tetap mendapat penugasan untuk 7 trayek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper