Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trias Sentosa Akan Tambah Tiga Mesin Baru Senilai Rp150 Miliar

Perusahaan kemasan film PT Trias Sentosa Tbk tahun depan berencana menambah 3 mesin baru dengan menginvestasikan Rp150 miliar guna memenuhi mempersiapkan peluang pasar domestik maupun ekspor.
Produk plastik lapis Trias Sentosa.
Produk plastik lapis Trias Sentosa.

Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan kemasan film PT Trias Sentosa Tbk tahun depan berencana menambah 3 mesin baru dengan menginvestasikan Rp150 miliar guna memenuhi mempersiapkan peluang pasar domestik maupun ekspor.

Presiden Direktur Trias Sugeng Kurniawan mengatakan masing-masing mesin metalizing memiliki kapasitas 2.500 ton/tahun dengan investasi Rp50 miliar/mesin. Ketiga mesin tersebut akan didatangkan dari Jerman dan Inggris.

"Mesin baru akan bertahap operasionalnya, mesin pertama beroperasi pada kuartal I dan mesin 2 dan 3 nanti sesudah Lebaran 2018. Jadi tahun depan kita punya 11 Metalizing dengan total kapasitas 27.500 ton/tahun," jelasnya saat Paparan Publik, Kamis (16/11/2017).

Tahun ini pun, lanjutnya, perseroan telah menambah mesin metalizing dan memperluas gudang guna memperkuat pasar domestik untuk produk film barrier dan inovasi baru film thermal dan label.

Dia mengatakan saat ini Trias sudah mulai masuk pasar Amerika Serikat. Meski masih dalam jumlah yang kecil, perseroan optimistis bisa meningkatkan ekspornya dan berencana menjajaki pasar ekspor lainnya seperti Australia dan negara-negara di Asean.

"Rata-rata per bulan kita sudah ekspor produk ke Amerika sekitar 1 kontainer atau 20 ton/bulan. Persaingan ketat bukan hanya di domestik saja tapi juga di pasar dunia, tapi kita akan coba jajaki terus," katanya.

GM Finance Trias Sentosa, Nani Asmara menambahkan secara penjualan Trias pada tahun ini hingga September tercatat mencapai Rp1,78 triliun atau meningkat 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh harga rata-rata bahan baku yang mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun lalu.

Hingga akhir tahun ini pun penjualan diperkirakan bisa tumbuh sampai 4% atau bahkan kurang dari 4% mengingat kondisi persaingan yang semakin ketat.

"Pesaing kita terbesar adalah China dan juga ada India. Persaingan ini membuat perseroan harus mengoreksi harga jual dari beberapa produk film terutama kategori komoditas," jelasnya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper