Bisnis.com, SURABAYA— PT Garam (Persero) berencana membidik produksi garam olahan pada 2018, karena mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dan meningkatkan nilai tambah dibanding dengan garam baku yang ada saat ini.
Direktur Utama PT Garam, Budi Sasongko di Surabaya, Selasa (14/11/2017) mengatakan untuk progres rencana tersebut saat ini PT Garam telah membangun dua pabrik garam olahan di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sumenep.
"Dengan dua pabrik itu, nantinya akan mengolah garam bahan baku menjadi garam olahan. Dan tidak seperti sekarang yang seolah-olah bersaing dengan petani garam," katanya.
Budi mengatakan, untuk pabrik garam olahan di Gresik dibangun di wilayah Segoromadu dengan kapasitas produksi mencapai 5 ton per jam, dan nilai investasinya sekitar Rp14 miliar.
Sedangkan di Sumenep sudah dibangun di kawasan Kecamatan Camplong dengan investasi sekitar Rp63 miliar, dan kapasitas produksi 10 ton per jam.
"Kami harapkan dua pabrik itu mampu menambah kontribusi garam nasional sebesar 60 ribu ton setahun," kata dia, menjelaskan.
Ia menargetkan pada tahun 2020, ditambah dengan produksi garam serupa di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Bipolo, Kupang akan bertambah sekitar 120 ribu ton per tahun, dengan keberadaan lahan seluas 250 hektare.