Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Akan Berdayakan 23.000 Penyuluh Swadaya

Kementerian Pertanian akan memberdayakan sekitar 23.000 penyuluh swadaya guna mengawal produktivitas 11 komoditas nasional mulai dari hulu hingga hilir.

Bisnis.com, SURABAYA—Kementerian Pertanian akan memberdayakan sekitar 23.000 penyuluh swadaya guna mengawal produktivitas 11 komoditas nasional mulai dari hulu hingga hilir.

Adapun 11 komoditas yang menjadi perhatian pemerintah tersebut di antaranya adalah padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, sapi, kakao, tebu, kelapa dan kopi.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan, Fathan A Rasyid mengatakan saat ini Kementan masih sangat kekurangan tenaga penyuluh untuk membina kelompok tani mulai dari penyediaan benih hingga menyiapkan pasar.

"Kami akan memperkuat tenaga penyuluh kita yang saat ini totalnya sekitar 30.000 orang dari tenaga PNS di desa maupun CPNS karena peran penyuluh ini sangat penting bagi perkembangan pertanian kita sesuai dengan Permentan No.67 Tahun 2016," katanya di sela-sela Konsolidasi dan Evaluasi Penyelanggaraan Penyuluhan Pertanian Melalui Dana Dekonsentrasi, Kamis (9/11/2017).

Dia menjelaskan idealnya satu desa satu penyuluh, tetapi saat ini satu penyuluh masih harus mengawal 2 sampai 3 desa bahkan 4 desa. Para penyuluh melakukan kunjungan dan supervisi kepada para petani setidaknya 2 minggu sekali setiap kelompok.

"Sekarang ini kan penganngkatan PNS ada moratoriumnya, makanya kami memperkuat tenaga penyuluh dari penyuluh swadaya yang kita latih dan bina," imbuhnya.

Fathan mengatakan dalam program penyuluhan tersebut pemerintah tahun ini menggunakan anggaran Rp531 miliar, dana tersebut hanya digunakan untuk honor penyuluh 70% dan sisanya untuk operasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper