Bisnis.com, SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengklaim kini memiliki tarif pelayanan jasa kapal dan barang yang lebih kompetitif di Pelabuhan Tanjung Perak dibandingkan dengan Singapura.
CEO Pelindo III IG.N Askhara Danadiputra, yang biasa dipanggil Ari, mengatakan total biaya secara keseluruhan pelabuhan mulai biaya jasa kapal, penanganan petikemas atau Container Handling Charge (CHC) di Tanjung Perak Surabaya kini lebih rendah 57% dari pelabuhan di Singapura.
"Dengan selisih tarif tersebut diharapkan bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Pelabuhan Tanjung Perak untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas dalam penanganan jasa kepelabuhanan,” katanya dalam siaran pers, Senin (6/11/2017).
Dia memaparkan, biaya kompetitif ini bisa dilihat dari kapal petikemas dengan muatan 1.930 boks dan dengan kinerja Box Ship per Hours (BSH) sebesar 50 boks per jam, maka pengguna jasa dikenakan total biaya oleh Pelabuhan Tanjung Perak sebesar Rp2,61 miliaran.
"Sedangkan di Pelabuhan Singapura, maka pengguna jasa dikenakan total biaya sebesar Rp3,6 miliaran," katanya.
Meski begitu, lanjut Ari, Pelabuhan Tanjung Perak masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki agar mampu bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar lainnya seperti penataan alih muat (transhipment) atau proses bongkar muat peti kemas dari kapal ke area penumpukan, hingga waktu tunggu kapal.
"Dukungan dari pemerintah juga diharapkan agar terus biaya operasional pelabuhan secara keseluruhan dapat ditekan," imbuhnya.
Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menambahkan perseroan juga melakukan peningkatan proses bisnis dan teknologi informasi yakni centralized procurement yang bisa menurunkan biaya operasi hingga 30%.
“Kami akan terus cari formulasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dengan senantiasa memberikan tarif yang kompetitif dan memperbaiki model bisnis, standar operasional prosedur, waktu tunggu pemanduan, dan penundaan kapal sehingga pengguna jasa mempercayai pelayanan kami,” ujarnya.