Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan 'Cold Storage' Perindo Ditarget Rampung Akhir 2017

Perum Perikanan Indonesia atau Perindo tengah menggarap proyek pengembangan cold storage di sejumlah wilayah di pesisir Indoensia yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, BiSURABAYA - Perum Perikanan Indonesia atau Perindo tengah menggarap proyek pengembangan cold storage di sejumlah wilayah di pesisir Indoensia yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Direktur Utama Perindo Syahril Japarin mengatakan untuk mengembangkan cold storage dan industri pengolahan ikan tahun ini, pihaknya telah menyiapkan investasi sekitar Rp300 miliar dari dana internal perusahaan.

"Ada pengembangan cold storage yang didani oleh kami sendiri dan ada yang didanai oleh pemerintah atailu KKP yaitu di Jember Jawa Timur dengan kapasitas 200 ton. Itu juga harus selesai tahun ini," katanya, Senin (16/10/2017).

Adapun saat ini proyek gudang pendingin yang sedang dalam pembangunan yakni di Belawan Medan dengan kapasitas 100 ton, di Pemangkat Sambas Kalimantan Barat berkapasitas 100 ton, Pati Jawa Tengah berkapasitas 500 ton, Rembang Jawa Tengah 200 ton, dan di Natuna dengan kapasitas 500 ton.

Dia mengatakan pengembangan cold storage yang cukup banyak tahun ini seiring dengan besarnya potensi sektor perikanan sejak kapal asing tidak beroperasi di Indonesia. Bahkan negara-negara seperti Thailand, China dan Vietnam yang dulunya merupakan produsen ikan terbesar kini kalah dengan potensi ikan yang dimiliki Indonesia.

"Sekarang mereka [Thailand, China, Vietnam] banyak yang datang kepada kami untuk meminta ekspor ikan dari kami, termasuk negara-negara dari Timur Tengah minta pasokan ikan kami," jelasnya.

Syahril menambahkan, selain mengembangkan cold storage, Perindo juga tengah mengembangkan bisnis aqua culture atau ikan budi daya. Saat ini di Jawa sedikitnya ada 300 ha tempat budi daya ikan.

"Sekarang kami coba fokus di Aceh karena di sana lahannya bagus dan belum ada industri yang dapat mempengaruhi lingkungan budi daya," katanya.

Dia melanjutkan, biasanya lahan dengan intensitas udara atau polusi hanya mampu memproduksi ikan 10 ton/ha. Namun di Aceh yang tidak berpolusi diperkirakan bisa menghasilkan ikan 20 ton/ha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper