Bisnis.com, SURABAYA – Persoalan ketersediaan jagung untuk pakan masih membelit peternak unggas skala rakyat. Di berbagai sentra produksi unggas termasuk Blitar, masih harus menghadapi sulitnya mencari jagung yng kebutuhannya mencapai 1.000 ton per hari.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Blitar akan membentuk koperasi ternak untuk memudahkan para peternak ayam petelur membeli jagung dari Perum Bulog. Blitar merupakan pusat produksi telur ayam yang memasok 40% kebutuhan Jatim dan 8% kebutuhan Jabodetabek setiap harinya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Mashudi menyampaikan dari seluruh kebutuhan jagung untuk pakan ternak di kabupaten tersebut sebanyak 1.000 ton per hari, Blitar hanya mampu memenuhi kurang dari 10%-nya.
“Sejauh ini belum ada solusi atas distribusi jagung sehingga peternak petelur masih kekurangan. Biasanya peternak membeli jagung pada pemasok yang didapat dari impor. Sekarang mereka harus membeli dari Bulog,” jelas Mashudi di pada Bisnis akhir pekan lalu.
Mashudi menjelaskan, jika membeli dari distributor importer, peternak dapat menangguhkan pembayaran hingga beberapa pekan, saat mereka memperoleh pendapatan dari hasil penjualan telur ayam.
Kendati demikian, jika membeli dari Bulog, skema pembayarannya adalah langsung sehingga peternak terkadang kesulitan untuk membeli. Untuk itu, Pemkab akan segera memmbentuk lembaga seperti koperasi yang memungkinkan mereka memiliki ‘tabungan’ bersama untuk membeli jagung.
“Pemkab sedang merintis lembaga seperti koperasi tapi masih merangkul seluruh peternak karena masih ada yang belum bersedia. Pemkab akan memfasilitasi mereka. Lembaga ini perlu agar kalau membeli jagung ke Bulog, sudah terkumpul uangnya,” jelas Mashudi.