Bisnis.com, BLITAR – Produsen susu nasional PT Greenfields Indonesia mulai memfungsikan peternakan keduanya yang berlokasi di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Operasional farm kedua perusahaan susu grup Japfa tersebut ditandai dengan masuknya sapi perah impor asal Australia Ahad kemarin.
Sebanyak 2.150 ekor sapi perah bibit tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Minggu (8/10) sore. Seluruhnya merupakan sapi perah impor tahap pertama dari total 4.600 ekor sapi impor yang akan masuk ke farm kedua Greenfields hingga Juni 2018.
Head of Farm Indonesia PT Greenfields Heru Prabowo menyampaikan kompleks peternakan sapi perah seluas 172 hektare tersebut memiliki kapasitas tampung 9.000 ekor sapi dan akan menjadi salah satu sentra bahan baku yang akan dipasok ke pabrik susu Greenfields di Malang.
"Farm ini merupakan hub kedua Greenfields dari rencana total 5 hub kami sampai 10 tahun ke depan. Greenfields menginvestasikan total USS43 juta untuk lahan, bangunan, impor sapi, dan seluruhnya. Hasil dari farm ini juga akan dipasok sebagai bahan baku ke pabrik di Malang," jelas Heru di Blitar, Senin (9/10/2017).
Heru menyampaikan pabrik susu Greenfields di Malang akan dipasok oleh tiga farm yaitu peternakan di Malang, di Blitar dan satu farm lagi yang sampai saat ini masih dijajaki proses pencarian lahannya.
Menurut Heru, sejauh ini manajemen belum memiliki rencana untuk mendirikan pabrik susu di Blitar karena panbrik perseroan yang berada di Malang baru saja diekspansi kapasitasnya menjadi 72 juta liter per tahun dari sebelumnya 40 juta liter per tahun.
Adapun, utilisasi pabrik susu Greenfields di Malang baru mencapai sekitar 50% sehingga perseroan belum mempertimbangkan kebutuhan pabrik baru. Pada 2016 lalu, Greenfields memproduksi sekitar 30 juta liter susu dalam satu tahun.
Saat ini, selain memproduksi susu, Greenfields juga menggandeng peternak sapi perah di sekitar pabrik untuk dapat menyuplai produksi mereka ke perusahaan. Greenfields juga menyerap rerumputan dan berbagai sarana peternakan yang dihasilkan masyarakat sekitar.
Kementerian Pertanian menargetkan peternak sapi perah nasional dapat menekan ketergantungan impor bahan baku susu, dengan tingkat kontribusi sebesar 40% dari saat ini 20%. Untuk dapat mencapai target tersebut, Kementan sedang menggodok panduan kemitraan bagi industri pengolahan susu (IPS) dengan peternak rakyat.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (P2HNak) Kementan Fini Murfiani menyampaikan panduan atau standar operasional prosedur (SOP) kemitraan tersebut merupakan amanah dari Permentan No. 26 Tahun 2017 tentang Penyediaan dan Peredaran Susu Nasional.
"Pemerintah ingin ada kerjasama antara perusahaan dan peternak yang berorientasi bisnis. Untuk perusahaan sekelas Greenfields, pemerintah berharap hub-hub yang nanti dibangun bisa sampai ke luar Pulau Jawa," jelas Fini.
Kementerian Pertanian mencatat saat ini ermintaan susu nasional rata-rata sebanyak 3,8 juta ton per tahun dan 20% di antaranya merupakan susu segar. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 533.000 ekor sapi perah dengan produksi susu rakyat sebanyak 852.000 ton atau berkontribusi pada 22,45% kebutuhan bahan baku susu konsumsi.