Bisnis.com, MALANG — Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) di wilayah Malang Raya dan Pasuruan telah terealisasi sebesar Rp4,4 triliun (49,59%) dari alokasi pagu Rp8,8 triliun sampai dengan akhir semester I/2025.
Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, mengatakan untuk pagu terbesar adalah Dana Alokasi Umum (DAU) dengan pagu Rp5 triliun dan terealisasi sebesar Rp2,6 triliun (52,23%), sedangkan pagu terendah adalah Dana Insentif Fiskal dengan pagu sebesar Rp30,7 miliar dan telah terealisasi sebesar Rp15,3 miliar (50%).
"Dana Bagi Hasil telah terealisasi sebesar Rp396,1 miliar (34,30%)," ucap Muhammad Rusna, Selasa (15/7/2025).
Dia menegaskan, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang pagunya Rp95,5 miliar sampai dengan 30 Juni 2025 masih belum terealisasi. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas telah terealisasi sebesar Rp15,9 miliar (24,05%).
Untuk Dana Desa, kata dia, telah disalurkan dengan nominal realisasi Rp502,8 Miliar (60,17%) dan DAK Non Fisik telah terealisasi sebesar Rp450,6 miliar (50,49%), Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) telah terealisasi sebesar Rp362 miliar (51,26%).
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai realisasi TKD mencapai 49,59% di semester 1/2025, tidak diimbangi dengan kinerja belanja daerah karena capaian belanja daerah sampai semester 1/2025 masih di kisaran 30%. Itupun sebagian besar untuk belanja pegawai.
Baca Juga
Oleh karena itu, kata dia, supervisi pada pemerintah daerah oleh inspektorat, BKPP maupun instansi terkait harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mengatasi perlambat penyerapan anggaran, jangan sampai anggaran banyak "parkir" di perbankan.
"Harusnya pemerintah daerah segera merealisasikan berbagai program yang sudah direncanakan termasuk program-program quick win pemerintah pusat dan kepala daerah terpilih. Mulai dibukanya kran penyerapan DAK fisik diharapkan dapat menyerap tenaga kerja melalui program padat karya," kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.