Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Malang Dorong Mina Padi Nila & Sidat

Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terus mendorong para petani di daerah itu untuk mengembangkan program mina padi guna meningkatkan pendapatannya selain dari hasil panen padi.
Pertanian mina padi dikembangkan di DIY./JIBI
Pertanian mina padi dikembangkan di DIY./JIBI

Bisnis.com, MALANG—Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terus mendorong para petani di daerah itu untuk mengembangkan program mina padi guna meningkatkan pendapatannya selain dari hasil panen padi.

Dorongan pada petani untuk kembangkan mina padi tersebut, diimbangi dengan pemberian bantuan berupa benih ikan kepada kelompok tani (poktan) sebanyak 25.000 ekor, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang Endang Retnowati di Malang, Senin (9/10/2017).

Ia mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengintensifkan program mina padi di berbagai wilayah yang memiliki potensi perikanan, seperti di Kecamatan Kromengan, Tajinan, dan Pagelaran.

Guna mendukung program tersebut, pihaknya memberikan bantuan benih ikan sekitar 25.000 ekor kepada Poktan Pangan Tani Makmur di Pagelaran.

Bantuan benih ikan yang dibudidayakan di areal persawahan seluas 5.000 meter persegi itu diharapkan mampu tingkatkan pendapatan petani. Selain itu, mewujudkan program pengentasan masyarakat dari kemiskinan di daerah setempat.

Selain bantuan benih ikan, katanya, pihaknya juga memberikan bantuan pakan ikan sebanyak 780 kilogram. Bantuan pakan ikan tersebut dimaksudkan agar petani berkonsentrasi mengembangkan mina padi di wilayahnya sehingga tidak perlu lagi memikirkan pakan ikannya.

Di Pagelaran, pihaknya juga menindaklanjuti program daerah yang telah berjalan dan mulai terlihat hasil budi daya mina padi, seperti di Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, konsep mina padi yang sudah berjalan terus ditingkatkan agar manfaat yang diperoleh petani juga makin besar.

Pada awalnya jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila. Namun, sekarang mulai dicoba jenis ikan lainnya, termasuk ikan sidat yang nilai ekonominya relatif cukup tinggi, yakni seharga Rp100 ribu per kilogram.

"Ada daerah yang sukses mengembangkan mina padinya dengan jenis ikan sidat. Ini peluang dan potensi yang sangat bagus," ucapnya.

Endang mengungapkan hal yang menjadi kendala sekarang ini adalah benih ikan sidat yang sangat sulit diperoleh. Walaupun demikian, bukan berarti harus menyerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper