Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PVTPP Gandeng Pemda Guna Inventarisir Varietas Lokal

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Sekjen Kementerian Pertanian akan menggandeng pemerintah daerah untuk percepatan pendaftaran varietas lokal atau plasma nutfah tanaman sebagai upaya pelestarian sumber daya genetik Indonesia.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, SURABAYA – Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Sekjen Kementerian Pertanian akan menggandeng pemerintah daerah untuk percepatan pendaftaran varietas lokal atau plasma nutfah tanaman sebagai upaya pelestarian sumber daya genetik Indonesia.

Kepala Pusat PVTPP, Erizal Jamal mengatakan tahun ini pihaknya sudah bekerja sama dengan Kadis Pertanian Kalimantan Barat, Yogyakarta, Aceh, Bengkulu melalui penandatanganan MoU.

"Sampai akhir tahun kami akan kerja sama dengan daerah lain, setidaknya dalam 1 tahun ada 10 varietas lokal per tahun di setiap daerah," katanya di sela-sela Rakor Teknis Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Regional Indonesia Timur, Jumat (28/4/2017).

Dia menjelaskan melalui kerja sama dengan pemda-pemda nantinya pemda bergerak untuk mendata plasma nutfah atau varietas lokal yang dihasilkan oleh petani.

"Sedangkan kami nanti juga akan melatih pemda untuk mendeskripsikan tanaman sebelum didaftarkan, dan pemda bersama kami akan mendorong petani untuk mendapatkan sertifikat perlindungan varietas tanaman sebagai bentuk perlindungan pemerintah terhadap hasil pemuliaan yang dihasilkan petani."

Adapun sejak 2005 hingga Februari 2017 tercatat ada 1.845 varietas lokal yang telah terdaftar di PVTPP, di antaranya adalah tanaman hortikultura (1.144 varietas) yang terdiri dari buah-buahan (429 varietas), sayur (394), tanaman hias (289), tanaman rempah/obat (32). Serta tanaman pangan (457), dan tanaman perkebunan (240). 

"Melalui upaya percepatan pendaftaran ini setidaknya dalam setahun target kami ada 200-350 varietas yang terdaftar. Kami akui pendaftaran varietas lokal kita ini terlambat, sejak 2005 sampai sekarang masih seribuan," ujarnya.

Erizal mengakui petani banyak yang enggan untuk mendaftarkan varietas lokal yang mereka temukan, salah satunya adalah masalah biaya terutama biaya untuk kegiatan deskripsi setiap tanaman yakni sekitar hampir Rp20 jutaan.

Namun begitu, pendaftaran ke PVTPP tidak dikenakan biaya atau gratis setelah kegiatan deskripsi rampung.

"Pentingnya mendaftarkan varietas lokal kita agar tidak mudah diambil oleh negara lain. Kadang mereka membiayai penelitian orang kita, lalu hasilnya diambil mereka. Kalau tidak didaftarkan, kita tidak bisa menuntut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : News Editor
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler