Bisnis.com, BANYUWANGI — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani terkait program percepatan swasembada gula.
"Dari pemerintah pasti komit untuk membantu para petani. Targetnya tahun depan Insya Allah hasilnya bisa seperti beras, harganya baik, dan swasembada pangan ini benar–benar menjadi fokus utama kita," kata Gibran Rakabuming Raka, dalam keterangan resminya, Selasa (24/6/2025).
Pernyataannya itu disampaikan di sela-sela kunjungannnya menyapa para petani di Saung Manis Kebun Jolondoro PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Banyuwangi, Senin (23/6/2025).
"Kita usahakan yang terbaik untuk Bapak Ibu semua. Di setiap Ratas (rapat terbatas) pasti selalu disampaikan kepada Pak Presiden, masukan–masukannya akan segera kami tindak lanjuti," ucap Gibran.
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, mengatakan Kebun Banyuwangi Raya yang yang dikuasai SGN mencapai 11.000 hektare, sedangkan milik petani 1.300, sehingga total 12.367 hektare.
"Saat ini kita sedang berada berada di salah satu titik yang produktivitasnya 130 ton/ha. Insya Allah ini 2 kali lipat dari rata-rata produktivitas yang secara nasional itu 70 (ton)," ujar Mahmudi.
Baca Juga
Menurutnya, Kebun Jolondoro mencatat lonjakan produktivitas tebu. Mulai dari tahun 2023 sebesar 69 ton/hektare naik menjadi 97 ton/hektare dan pada 2025 ditargetkan menjadi 114 ton/hektare.
Dengan sebaran produktivitas lahan kurang dari 100 ton/hektare seluas 208 hektare, antara 100 ton/hektare hingga 120 ton/hektare seluas 506,93 hektare, dan antara 120 ton/hektare hingga 150 ton/hektare seluas 87,96 hektare.
Adapun lahan produksi tebu PT SGN di Banyuwangi mencapai 2.265 hektare, dengan Kebun Jolondoro menyumbang 35,5%. PG Glenmore – Banyuwangi juga berasal dari kebun di Jember seluas sekitar 3.000 hektare.
"Tentu harapannya adalah kita bekerja sama, berkolaborasi, dan alhamdulillah sampai hari ini kita melihat luar biasa dukungan dari Pemerintah mulai dari Presiden, Pak Menteri dan semuanya, sehingga tadi, perwujudan kita untuk swasembada gula kristal putih, industri gula nasional itu bisa jauh lebih cepat daripada apa yang kita perkirakan," ujar Denaldy Mulino Mauna, Dirut PTPN III (Persero).
Di lahan seluas 802,89 hektare, PT SGN menggelar Panen Raya Tebu sekaligus Tanam Perdana Masa Tanam 2025/2026 bersama Wakil Presiden RI Gibran yang juga turut menyapa secara daring petani tebu dari seluruh Indonesia.
Pada momen tersebut juga secara simbolis diserahkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Platform Ekosistem Tebu Rakyat (ETERA) PT SGN, Bantuan Benih Tebu, serta penyerahan bantuan berupa pompa air kebun beserta kelengkapannya melalui Program Irigasi Manis (Irmas)
Hal tersebut, kata Mahmudi, merupakan perwujudan dari program sinergi PT SGN dengan petani tebu. Kerja sama itu juga ditunjang adanya digitalisasi perkebunan, program Latihan dan Kunjungan (Laku) lapangan berkala, serta kehadiran dari Agripreneur Muda Tebu PT SGN dalam rangka pendampingan petani mitra secara konsisten dan berkesinambungan, guna mendukung akselerasi program pemerintah untuk Swasembada Gula dan Ketahanan Energi.
"Dengan dukungan program–program ini ke depannya, sehingga komunikasi antara kami sebagai inti dengan plasma, insya Allah kemitraan kami akan semakin baik," ucap Mahmudi.
Pabrik Gula Glenmore PT SGN – Banyuwangi, menerapkan kemitraan dengan melibatkan mitra Petani tebu untuk menggiling kira-kira 10% dari total BBT yang digiling.
Proporsi suplai Petani rakyat terus meningkat yakni pada 2023 sejumlah 9,9%, 2024 sejumlah 10,6%, dan 2025 diperkirakan mencapai 12%.
Total lahan mitra petani di Banyuwangi dan Jember seluas 1.307,48 ha, dengan volume tebu ± 95.000 ton dan produktivitas 72,7 ton/hektare.
"Kunjungan kerja Wakil Presiden RI ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meneguhkan pencapaian swasembada gula dan ketahanan energi melalui penguatan hilirisasi tebu, pemberdayaan petani, serta pengembangan ekosistem agribisnis lokal," ucapnya.