Bisnis.com, GRESIK—Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) menargetkan pembebasan lahan selesai pada 2030.
Rally Eko Kurniawan, Direktur Keuangan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), mengatakan kendala tersebut karena pemilik lahan masih menahan tanahnya dan belum siap kehilangan tambak sebagai mata pencarian.
"Dari total keseluruhan lahan sebesar 1.800 hektare, saat ini sudah 1.110 hektare yang dibebaskan," katanya di kantor JIIPE, Gresik, Selasa (8/5/2018).
Rally menjelaskan sudah ada tujuh perusahaan yang sudah menyewa lahan di kawasan industri dengan luas antara 5-10 hektare. Beberapa perusahaan berpotensi melakukan ekspansi karena progres yang bagus.
Di sisi lain, akan ada dua sampai tiga tenant mengajukan proposal pemanfaatan lahan yang bergerak di bidang farmasi dan kimia. Jika terlaksana dengan baik, Juni nanti sudah bisa menggunakan.
JIIPE tambah Rally memiliki prospek bisnis sangat bagus karena merupakan kawasan industri yang sangat dekat dengan pelabuhan dengan jarak kurang dari 4 Kilometer.
"Karena dapat me-reduce logistik hampir 20% dibanding pelabuhan yang tidak integrasi," ungkapnya.
BMS merupakan pengembang JIIPE dari hasil joint venture AKR Corporindo dan Pelindo III. Sejak dibangun pada 2012 lalu, JIIPE telah menelan investasi hingga Rp5 triliun yang digunakan membeli lahan, pembangunan pelabuhan, power plant, pengelolaan air asin menjadi air tawar, dan pengolahan limbah cair.
Adapun salah satu perusahaan yang tertarik masuk JIIPE di antaranya PT Freeport Indonesia.
Rally Eko Kurniawan mengatakan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut dikabarkan jadi penyewa lahan terbesar.
"Harapan kita freeport bisa menjadi tenant karena akanya menggunakan lahan 100 hektare dan membangun smelter," katanya di Gresik.
Rally menjelaskan Freeport sudah melakukan tes tanah di 72 titik untuk mencari tempat terbaik dan menentukan bahan konstruksi pembangunan.
BKMS nantinya akan memberikan dermaga khusus Freeport yang berada di sisi barat. Selain itu juga akan ada penambahan power plant yang ada saat ini sebesar 23 MW menjadi 530 MW.
Kawasan industri JIIPE didesain secara terintegrasi dengan pelabuhan yang memiliki 4 dermaga, dan perumahan dalam satu area dengan total luas 2.921 hektare.
JIIPE juga akan terintegrasi dengan akses jalan tol, kereta api, pembangkit listrik, pengelolaan air dan limbah, serta memiliki tujuh danau buatan untuk menampung air hujan, cadangan air, dan daur ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
