Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon Tarif Listrik Berakhir, Kota Malang Inflasi 1,37% pada Maret 2025

Kota Malang mengalami inflasi m-to-m sebesar 1,37% yang sebagian besar disumbang kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Kota Malang mengalami inflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 1,37% yang sebagian besar disumbang kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Kota Malang mengalami inflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 1,37% yang sebagian besar disumbang kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MALANG — Kota Malang mengalami inflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 1,37% yang sebagian besar disumbang kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,90%, sedangkan komoditas utama penyumbang inflasi adalah tarif listrik.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan secara year-on-year (y-o-y), inflasi pada bulan Maret 2025 dipicu oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

"Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan," ujar Umar Sjaifudin, Selasa (8/4/2025).

Penyebab inflasi bulanan, terutama karena berakhinya periode diskon listrik yang diterapkan pemerintah.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), pemberian diskon 50% diberikan kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama dua bulan yaitu Januari dan Februari 2025.

Sedangkan kenaikan harga emas dunia, kata dia, mendorong terjadinya inflasi pada komoditas emas perhiasan. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.

Di sisi lain, Pertamina juga kembali menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Nonsubsidi pada Maret 2025, yakni Pertamax turun Rp400 per liter, dari Rp12.900 ke Rp12.500/liter; Dexlite turun Rp700 rupiah/liter, dari Ro14.300 ke Rp13.600/liter; Pertamax Turbo turun Rp500/liter, dari Rp14.000 ke Rp13.500/liter; Pertamina Dex turun Rp700 rupiah/liter, dari Rp14.600 ke Rp13.900/liter.

Untuk bahan makanan, abai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras naik pada Maret 2025 seiring dengan kondisi curah hujan (terkait produk hortikultura) dan peningkatan permintaan pada Ramadan menjelang Idulfitri.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai momentum Ramadan dan Idulfitri mampu mendongkrak konsumsi masyarakat yang ditandai dengan kenaikan permintaan beberapa komoditas pangan seperti bawang merah dan cabai rawit serta beras.

Menurutnya, hal ini adalah fenomena positif untuk perekonomian dan menunjukkan geliat ekonomi yang didorong oleh konsumsi.

Kenaikan permintaan beras yang berdmapak pada kenaikan harga beras juga didorong untuk pemenuhan zakat fitrah.

Berakhirnya diskon tarif Listrik, kata dia, juga memberikan efek domino pada pengeluaran masyarakat dan biaya operasional usaha, khususnya UMKM sehingga secara agregat mendorong kenaikan harga barang produksi.

Inflasi yang terjadi ini menunjukan bahwa perekonomian domestik dan juga daerah bisa menjadi tumpuan untuk tetap resilien dan optimistis di tengah ketidapastian ekonomi global akibat kebijakan tarif impor AS.

"Di sisi lain, emas diprediksi akan tetap mengalami fluktuasi harga yang cenderung naik, sehingga emas akan tetap menjadi komoditas penyumbang inflasi di beberapa waktu mendatang karena emas menjadi pilihan investasi yang aman dan menghasilkan cuan," ucap Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper