Bisnis.com, MALANG — Penyaluran KUR di wilayah kerja KPPN Malang mencapai Rp5,9 triliun pada Desember 2024.
Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, mengatakan penyaluran KUR sebesar itu diperuntukkan bagi 104.728 debitur di Malang Raya dan Pasuruan.
“Secara nominal realisasi sebesar itu berarti naik 14,92% yoy, sedangkan dari sisi debitur juga naik 18,61,” katanya, Minggu (26/1/2025).
Penyaluran KUR terbesar, yakni di Kab. Malang yang mencapai Rp3,3 triliun untuk 58/.583 debitur yang berarti naik 7,11% (nominal) dan 7,10% (debitur) yoy.
Adapun penyaluran di Kab. Pasuruan Rp1,3 triliun untuk 26.149 debitur, naik 41,95% (nominal dan 52,52% debitur yoy; Kota Malang Rp834,7 miliar untuk 12.902 debitur, naik 9,92% (nominal) dan 17,73% (debitur) yoy; Kota Batu Rp333 miliar untuk 4.406 debitur, naik 14,22% (nominal) dan 17,90% (debitur) yoy; dan Kota Pasuruan Rp146,6 miliar, naik 46,44% (nominal) dan 53,99% (debitur)
Untuk kredit Ultra Mikro (UMi), kata dia, sampai dengan Desember 2024 tersalurkan Rp274,8 miliar untuk 60.249 debitur, naik 4,58% (nominal) dan debitur justru turun 8,67% yoy.
Baca Juga
Penyaluran UMi tebesar, yakni di Kab. Malang yang mencapai Rp128,3 miliar, naik 27,31% (nominal) dan 10,53% (debitur); Kab. Pasuruan Rp92 miliar untuk 19.362 debitur, turun 8,95% (nominal) dan -20,50% (debitur); Kota Malang Rp32 miliar untuk 7.108 debitur, naik 2,41% dan -11,90% (debitur); Kota Pasuruan Rp15,1 miliar untuk 3.159 debitur, turun 30,14% (nominal) dan -39,37% (debitur); dan Kota Batu Rp7,1 miliar untuk 1.561 debitur, turun 8,28% (nominal) dan -19,87% (debitur).
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengilai KUR menjadi penopang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperoleh permodalan dengan bunga yang murah. Peningkatan penyaluran KUR, kata dia, juga tidak bisa lepas dari pembinaan oleh pemda untuk UMKM naik kelas sehingga lebih memudahkan dalam mengakses sumber permodalan, khususnya perbankan Dan lembaga pembiayaaan.
Di sisi lain, kata dia, OJK dan stakeholders lainnya terus bersinergi dalam meningkatkan literasi keuangan maupun pengembangan peluang usaha.
“Peningkatan penyaluran kredit mengindikasikan bahwa perekonomian terus bergeliat seiring dengan perekonomian domestik yang terjaga,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.(K24)