Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Piutang Pembiayaan di Wilayah OJK Malang Sentuh Rp7,27 Triliun

Penyaluran pembiayaan multifinance, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya di Malang tercatat Rp7,27 triliun.
Karyawati beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (18/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan
Karyawati beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (18/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, MALANG -- Pertumbuhan piutang pembiayaan di wilayah OJK Malang tercatat senilai Rp7,27 triliun per Oktober 2024 atau tumbuh 9,24% YoY dengan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) sebesar 3,17%.

Piutang tersebut berasal dari sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, mengatakan penyaluran piutang pembiayaan tersebut mayoritas untuk pembiayaan multi guna (Rp4,66 triliun; porsi: 64,13%), pembiayaan investasi (Rp1,53 triliun; porsi: 21,05%), serta pembiayaan modal kerja (Rp728,92 miliar; porsi: 10,03%).

“Penyaluran piutang pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih didominasi kepada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Rp2,04 triliun; porsi 28,06%); Aktivitas Jasa Lainnya (Rp876,64 miliar; porsi: 12,07%); serta Industri Pengolahan (Rp860,13 miliar; porsi 11,84%),” katanya, Senin (30/12/2024).

Pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun, kata dia, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan September 2024 mencapai Rp3,04 triliun, atau tumbuh 4,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Kinerja asuransi akan semakin kuat jika premi asuransi telah dijamin LPS,” ujar Biger.

Sementara itu, dana pensiun tercatat mengalami penurunan aset sebesar 2,22% yoy dengan nilai aset sebesar Rp224 miliar per Agustus 2024. Namun, di sisi lain mencatat peningkatan investasi sebesar 3,11% yoy menjadi Rp210 miliar.

Menurutnya, sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sampai dengan akhir bulan Oktober 2024, terdapat 7 (tujuh) LKM yang memiliki izin usaha di wilayah kerja KOJK Malang dengan rincian 5 PT LKM dan 2 Koperasi LKM.

Sementara itu, berdasarkan jenis kegiatan usaha, sampai dengan akhir Oktober 2024 terdapat 5 LKM Konvensional dan 2 LKM Syariah.

Sesuai dengan kegiatan usaha LKM yaitu memberikan pinjaman, penyaluran Pinjaman/Pembiayaan Yang Diberikan oleh LKM di wilayah kerja KOJK Malang tumbuh signifikan sebesar 47,59% yoy dari Rp7,57 miliar (Agustus 2023) menjadi Rp11,18 miliar (Agustus 2024).

“Perusahaan pergadaian juga mencatatkan pertumbuhan signifikan atas Pinjaman yang Disalurkan, yakni tumbuh 278,38% yoy menjadi Rp4,20 miliar per akhir Agustus 2024,” ucapnya.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai peningkatan penyaluran pembiayaan ini menjadi indikator bahwa ekonomi domestik tetap baik-baik saja di tengah kelesuan pasar global.

Menurutnya, peningkatan daya beli melalui perlinsos akan menjadi salah satu kunci agar pasar dometik tetap atraktif. Fakta ini juga ditunjukkan dengan peningkatan premi asuransi, karena sektor ini akan naik jika perkeonomian dan pendapatan sedang stabil karena saat ini asuransi akan mengikuti kebutuhan prioritas masyarakat, jika pendapatan naik maka premi asuransi akan lancar, dan sebaliknya. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper