Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang menembus Rp103,32 triliun pada posisi Oktober 2024.
Kepala Kantor OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, mengatakan secara bulanan kredit sebesar itu berarti tumbuh tumbuh 2,16%. “Kredit utamanya disalurkan untuk kebutuhan modal kerja (porsi: 43,01%) dan diikuti oleh kebutuhan investasi (porsi: 25,66%),” katanya, Senin (16/12/2024).
Menurutnya, penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih tertuju kepada tiga sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,48 triliun; porsi: 20,79%), Industri Pengolahan (Rp18,37 triliun; porsi: 17,78%), dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (Rp15,89 triliun; porsi: 15,38%).
Di sisi lain, kata dia, sektor ekonomi dengan tingkat kredit dan/atau pembiayaan bermasalah tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (29,36%), Perantara Keuangan (11,56%), dan Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan (7,20%).
Persebarannya, Kab. Malang sebesar Rp30,37 triliun dengan NPL 2,88% dan tumbuh 7,42% yoy, Kota Malang Rp27,45 triliun (NPL: 2,59%) dan tumbuh 11,80% yoy, Kab. Pasuruan Rp17,24 triliun (NPL: 2,21%) dan tumbuh 3,96% yoy, Kota Pasuruan Rp4,80 triliun (NPL: 1,84%) dan tumbuh 27,04% yoy, Kota Probolinggo Rp8,95 triliun (NPL: 1,50%) dan tumbuh 65,11% yoy, Kab. Probolinggo Rp11,64 triliun (NPL: 1,93%) dan tumbuh 12,95% yoy, Kota Batu Rp2,87 triliun (NPL: 5,51%) dan tumbuh 14,11% yoy.
“Seluruh daerah Tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mengalami pertumbuhan kredit, Dimana persntase pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo (tumbuh 65,11% yoy atau senilai Rp3,53 triliun),” ucapnya.
Baca Juga
Kredit restrukturisasi melanjutkan penurunan dengan rasio Loan at Risk mencapai 7,38% atau menurun 1,13% yoy.
Dia menegaskan, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL perbankan per Oktober 2024 sebesar 2,49% atau meningkat 0,11% yoy.
Penghimpunan dana juga tumbuh positif sebesar 0,71% mtm atau 7,40% yoy menjadi Rp101,91 triliun dengan tingkat LDR sebesar 101,39%.
Dengan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar itu, maka berarti LDR mencapai 101,39%. Terkait yang mencapai 101,39%, menurut Biger, tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, bank bisa memperoleh dana dari kantor pusat-nya untuk disalurkan berupa kredit di Malang.
Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, menilai kinerja intermediasi perbakan di willayah Malang Raya, Probolinggo, dan Pasuruan, pada triwulan IV/2024 tambah positif yang didorong peningkatan kredit inverstasi.
Pertumbuhan lebih tinggi, kata dia, tertahan oleh termoderasinya kredit konsumsi, Di sisi lain, DPK terpantau tumbuh positif didorong peningkatan tabungan dan deposito. (K24)