Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepatan Pembangunan Rumah, Apersi Jatim Dukung Kuota FLPP 800.000 Unit

FLPP kunci keberhasilan pembangunan rumah bersubsidi. Tanpa adanya FLPP, tidak mungkin dapat direalisasikan pembangunan bersubsidi.
Aktivitas pekerja pada proyek perumahan subsidi di Desa Selacau, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (10/6/2024)./Bisnis-Rachman
Aktivitas pekerja pada proyek perumahan subsidi di Desa Selacau, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (10/6/2024)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, MALANG — DPD Apersi Jatim mendukung wacana penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP) menjadi 800.000 unit pada 2025 untuk mempercepat realisasi pembangunan rumah, terutama rumah bersubsidi.

Ketua DPD Apersi Jatim, Makhrus Sholeh, mengatakan FLPP kunci keberhasilan pembangunan rumah bersubsidi. Tanpa adanya FLPP, tidak mungkin dapat direalisasikan pembangunan bersubsidi

“Karena itulah, kami berterima kasih kepada pemerintah lewat Himbara, terutama BTN, yang antusias menyalurkan FLPP,” ujarnya, Jumat (13/12/2024).

Pengalaman tahun ini, kata dia, dengan terbatasnya kuota FLPP, yakni hanya 200.000 unit, banyak rumah bersubsidi atau rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak bisa melakukan akad kredit.

Di Jatim saja, masih ada 3.000 unit rumah bersubsidi yang tidak bisa akad kredit karena kuota FLPP sudah habis.

Dengan tidak bisanya ada akad kredit rumah MBR, kata dia, maka mengganggu kinerja pengembang yang merupakan perusahaan kecil, bahkan bisa disebut perusahaan rintisan.

Mereka biasanya hanya membebaskan lahan dengan luasan kurang dari 1 hektare. Mereka juga mendapatkan pembiayaan dari bank untuk pengadaan tanah dan konstruksinya.

“Kondisi ini tentu menganggu kinerja pengembang kecil. Di Jatim, 700 pengembang anggota Apersi, 70% menyediakan rumah MBR,” ujarnya.

Dengan adanya target pemerintah membangun 3 juta unit rumah/tahun dan dukungan bagi pengembang muda dalam menyediakan MBR, dia menegaskan, maka penambahan kuota FLPP dapat menjadi solusi yang tepat.

Seperti diketahui, PT Bank Tabungan Negara Tbk. atau BTN memberikan tanggapan terkait dengan rencana pemerintah untuk menambah kuota FLPP menjadi 800.000 unit pada 2025 dari sebelumnya 200.000 unit tahun ini. 

Seperti diketahui pula, Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Prabowo Subianto mencatat sebanyak 9,9 juta rumah tangga disebut belum memiliki rumah.   

Adapun, Satgas Perumahan Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Pulau Jawa menjadi wilayah dengan ketimpangan pemilikan rumah paling besar dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. (K24)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper