Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Satoria Pharma Ekspansi Pasar Ekspor Infus ke Taiwan dan Kamboja

PT Satoria Pharma mengekspor infus ke Taiwan dan Kamboja sebanyak 20 kontainer 40 feet.
Dari kiri ke kanan, Deputy Managing Director PT Satoria Pharma, Christian Hendra Setiawan; Managing Director PT Satoria Pharma, Adi Pranoto Alim; President Director PT Satoria Pharma, Alim Satria, Deputy Plant Director PT Satoria Pharma, Ari Setiawan, saat memberikan keterangan pers pada ekspor perdana infus ke Taiwan dan Kamboja dilakukan di Kawasan Industri Satoria Group Pasuruan, Rabu (3/12/2024)./Istimewa
Dari kiri ke kanan, Deputy Managing Director PT Satoria Pharma, Christian Hendra Setiawan; Managing Director PT Satoria Pharma, Adi Pranoto Alim; President Director PT Satoria Pharma, Alim Satria, Deputy Plant Director PT Satoria Pharma, Ari Setiawan, saat memberikan keterangan pers pada ekspor perdana infus ke Taiwan dan Kamboja dilakukan di Kawasan Industri Satoria Group Pasuruan, Rabu (3/12/2024)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — PT. Satoria Aneka Industri atau PT Satoria Pharma mengekspor infus ke Taiwan dan Kamboja sebanyak 20 kontainer 40 feet.

Managing Director PT Satoria Pharma, Adi Pranoto Alim, mengatakan produk tersebut telah memenuhi standar ketat FDA Taiwan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kualitas produk Satoria Pharma telah diakui di pasar global.

“Saat ini perusahaan dalam proses mempersiapkan dua lini produksi tambahan yang secara bertahap akan meningkatkan kapasitas menjadi 320 juta produk per tahun pada 2026 dan 2028, dan hal ini menjadikannya produsen infus terbesar di ASEAN,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (4/12/2024).  

Dengan kapasitas sebesar itu, dia menegaskan, perusahaan tidak hanya mampu memenuhi seluruh permintaan nasional, tetapi juga dapat melakukan ekspor strategis sehingga perusahaan juga sedang dalam tahap ekspansi internasional, dengan rencana ekspor ke Filipina, Myanmar, Malaysia, Yaman, dan Irak.

Dia meyakinkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk pengembangan pasar infus, dengan tingkat penggunaan saat ini yang baru mencapai rasio 1:1 terhadap jumlah penduduk.

Angka ini, kata dia, jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina (1:3), bahkan dibandingkan Cina yang telah mencapai rasio 1:8. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan infus di Indonesia masih sangat besar dan memiliki potensi pertumbuhan signifikan, sejalan dengan program pemerintah yang menggalakkan pemberdayaan 10.000 puskesmas agar mampu melayani rawat inap.

Presiden Direktur PT. Satoria Aneka Industri, Alim Satria, menegaskan dengan pencapaian ini, maka perusahaan tersebut pemimpin dalam penyediaan produk infus di Indonesia dalam mendukung kemandirian farmasi nasional sekaligus memperluas cakupan globalnya.

Selama tiga tahun terakhir, kata dia, Satoria Pharma telah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 50% setiap tahunnya. Dengan melayani transaksi aktif sebanyak 2.400 dari 3.200 rumah sakit di Indonesia, didukung oleh tim penjualan yang melakukan lebih dari 7.000 kunjungan per bulan, perusahaan kini menguasai 45% pangsa pasar infus nasional.

Kapasitas produksi infus Satoria Pharma mencapai 160 juta produk/tahun, menjadikannya yang terbesar di Indonesia. Namun, dia menegaskan pula, tantangan tetap ada, terutama terkait pasokan bahan baku garam farmasi, komponen penting dalam produksi infus dan produk hemodialisis yang tergolong life-saving product. 

Selain produk infus, Adi Pranoto Alim menambahkan, Satoria Pharma melalui anak perusahaannya, PT Satoria Medika Industri, tengah mengembangkan berbagai produk medis sekali pakai seperti IV set, IV catheter, jarum suntik, dan vacuum blood tube.

Menurutnya, inisiatif ini memperluas kontribusi perusahaan dalam mendukung kebutuhan fasilitas kesehatan di dalam dan luar negeri.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper