Bisnis.com, MALANG — Realisasi penerimaan APBN di wilayah kerja KPPN Malang menembus Rp92,8 triliun pada posisi Oktober 2024.
Kepala KPPN Malang, Mohammad Rusna, mengatakan realisasi penerimaan sebesar itu berarti mengalami pertumbuhan sebesar 4,61% secara tahunan, sedangkan dari pada sisi belanja negara mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,07%
“Kinerja pendapatan negara secara nominal mengalami kenaikan sebesar Rp4,1 triliun,” katanya, Senin (18/11/2024).
Untuk penerimaan perpajakan, kata dia, mengalami pertumbuhan sebesar 4,54% secara yoy. Realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp91,6 triliun.
Menurutnya, belanja negara menunjukkan kinerja positif sebesar 81,04% (Rp12,6 triliun), tumbuh 11,07% (yoy), ditopang oleh kinerja Belanja K/L yang terserap 75,62% (Rp5,3 triliun), tumbuh positif 16,78% (yoy).
Pertumbuhan belanja K/L, dia menegaskan, ditopang komponen belanja pegawai sebesar 10,69% (yoy) dan belanja barang sebesar 23,66% (yoy), sedangkan belanja modal sebesar 62,61%.
Baca Juga
“Untuk kinerja realisasi TKD di Malang Raya s.d 31 Oktober 2024 mencapai 85,49% atau Rp7,3 triliun dari alokasi yang ditetapkan sebesar Rp8,5 triliun dengan kontributor utama belanja DAU,” ucapnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai kinerja positif menjelang akhir tahun ditunjukkan oleh KPPN Malang. Pajak yang mengalami pertumbuhan mengindikasikan bahwa ekonomi terus tumbuh.
Disisi lain, kata dia, percepatan belanja daerah oleh pemda juga harus dilakukan. Sisa waktu yang tinggal 1 bulan anggaran harus dioptimalkan untuk belanja-belanja produktif.
“DPRD, BPKP, dan inspektorat daerah harus bersinergi memberikan supervisi untuk percepatan penyerapan anggaran. SiLPA harus terus ditekan agar APBD memiliki manfaat optimal untuk kemaslahatan masyarakat dan menstimulus pekonomian,” ucapnya. (K24)