Bisnis.com, MALANG — Kota Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 1,93% (year on year/YoY) dan 1,37% (year to date/YtD) sehingga masih terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi, yakni 2,5±1%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan bahwa inflasi periode Oktober 2024 terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi & jasa lainnya dengan andil 0,11% (month to month/MtM); kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,06% (MtM); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin RT dengan andil 0,02% (MtM), dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,02% (MtM).
"Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok transportasi dengan andil -0,03% [MtM]," ujarnya, Sabtu (2/11/2024).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan, daging ayam ras, tomat, telur ayam ras, dan bawang merah masing-masing dengan andil 0,08%, 0,05%, 0,03%, 0,02%, dan 0,01% (MtM).
Kenaikan harga komoditas emas terjadi seiring meningkatnya harga emas dunia. Adapun kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras terjadi, kata dia, seiring kenaikan harga pakan unggas. Sementara kenaikan harga bawang merah dan tomat terjadi seiring dengan telah berlalunya masa panen sehingga berdampak pada penurunan pasokan.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi terutama pada bensin, daun bawang, cabai rawit, kentang, dan terong masing-masing dengan andil -0,03%, -0,02%, -0,02%, -0,02% dan -0,01% (MtM).
Baca Juga
Menurutnya, penurunan harga pada komoditas bensin terjadi seiring penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Sedangkan penurunan harga komoditas daun bawang, cabai rawit, kentang, dan terong seiring masih banyaknya hasil panen pada komoditas-komoditas tersebut.
Tekanan inflasi Kota Probolinggo pada Oktober 2024 masih terjaga di kisaran sasaran inflasi, dia menegaskan, tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID yang diwujudkan melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi, antara lain, melalui aktivitas Toko Kopi Siaga selama bulan Oktober 2024 yang menjual bahan pangan pokok dgn harga murah a.l. beras SPHP, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, telur ayam, cabai, dan lainnya.
Secara bulanan, Kota Probolinggo pada Oktober 2024 mengalami inflasi sebesar 0,20% (MtM), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,01% (MtM). (K24)