Bisnis.com, SURABAYA - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Joko Irianto menyebutkan realisasi investasi di Jatim pada triwulan III-2024 sebesar Rp39,69 triliun, naik 11,6% secara kuartalan dan naik 2% secara tahunan, dengan capaian kumulatif sejak Januari sebesar Rp111,4 triliun.
"Ini hasil dari strategi untuk meningkatkan investasi di Jatim mulai dari rencana aksi, roadmap investasi, implementasi hilirisasi, link and match antara dunia usaha dan tenaga kerja," katanya dalam East Java Economic Forum 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/10/2024).
Joko menyebutkan realisasi investasi sebesar Rp39,69 triliun itu meliputi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp25,81 triliun.
Ia menjelaskan pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi peningkatan investasi di Jatim mulai dari rencana aksi, roadmap investasi, implementasi hilirisasi, link and match antara dunia usaha dan tenaga kerja, digitalisasi pelayanan, percepatan regulasi, tata ruang, serta penyediaan insentif dan kemudahan berusaha.
Sementara itu, kemudahan berusaha yang telah dilakukan seperti pemberian fasilitas pasokan energi, penyediaan fasilitas dan infrastruktur, penyediaan lahan/lokasi, panduan pelaksanaan pelaporan kegiatan investasi serta fasilitas dan koordinasi penjajakan investasi dengan pihak terkait.
"Capaian (investasi) ini salah satunya juga ditopang dengan adanya keberadaan industri kawasan existing, dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan satu kawasan industri halal," ujarnya.
Baca Juga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea menambahkan, realisasi investasi itu pada akhirnya sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi provinsi yang sebelumnya sudah kuat sehingga semakin menguat.
"Pertumbuhan ekonomi nasional masih tetap kuat dan tumbuh positif didukung investasi yang terus tumbuh seiring keberlanjutan berbagai proyek strategis nasional (PSN) serta pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga," kata Erwin.