Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan

Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan antisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang hari raya galungan dan kuningan.
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok./Bisnis-Nurul Hidayat.
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok./Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, MANGUPURA – Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan antisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang hari raya Galungan dan Kuningan yang akan berlangsung mulai 24 September 2024.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, terdapat potensi peningkatan risiko inflasi, terutama pada komoditas beras, daging babi, dan cabai rawit.

Beras yang merupakan salah satu komoditas dengan bobot tertinggi menghadapi tantangan, seperti penurunan luas panen, pengiriman gabah keluar Bali, dan ketersediaan beras yang cenderung defisit saat arus wisatawan tinggi, di tengah belum optimalnya rice milling unit (RMU) di Bali.

“Untuk memitigasi risiko tersebut, rapat koordinasi menyepakati beberapa langkah tindak lanjut dalam kerangka strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif)," jelas Erwin dari siaran pers, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, di sisi ketersediaan pasokan, kerja sama antar daerah akan ditingkatkan untuk menjamin pasokan dengan harga kompetitif, serta mendorong pengembangan ekosistem ketahanan pangan dengan perumda sebagai offtaker melalui contract farming.

Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) akan dilanjutkan untuk meningkatkan pasokan pangan di tingkat rumah tangga, serta penanaman padi varietas unggul di lahan marjinal dan pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produktivitas.

Dari sisi Keterjangkauan Harga, TPID se-Bali sepakat untuk melanjutkan operasi pasar dan bazar pangan murah secara lebih masif dengan melibatkan Perumda, Perum Bulog, dan pemerintah daerah.

Mengutip data dari BPS Provinsi Bali, Erwin menyampaikan bahwa sampai dengan Agustus 2024, inflasi Bali relatif terjaga yang berada pada level 2,32% (yoy) dan tetap berada pada kisaran target inflasi nasional 2,5% ± 1%. Melalui sinergi kuat dalam implementasi strategi 4K, Bank Indonesia optimis inflasi di Bali tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5% ± 1%.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Bali, Maruly Abraham Syahbanda menjelaskan Perum Bulog akan meningkatkan penyaluran beras dan melaksanakan operasi pasar lebih intensif untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga. ”Bulog akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Bank Indonesia, untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga tetap terjaga,” ujar Maruly.

Dari sisi Kelancaran Distribusi, TPID se-Bali akan mengoptimalkan bantuan transportasi pangan dari Badan Pangan Nasional untuk mendukung logistik pangan di daerah. Dinas Perhubungan Bali juga akan meningkatkan pengawasan untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar di tengah event internasional, kegiatan keagamaan, dan potensi curah hujan tinggi.

Dari aspek Komunikasi Efektif, TPID se-Bali akan menyebarluaskan informasi terkait gerakan pangan murah dan operasi pasar menjelang Galungan dan Kuningan. Untuk memperkuat koordinasi, TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota juga akan mengadakan high level meeting dalam waktu dekat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper