Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

54,68% Penduduk Miskin di Indonesia Tinggal di Perdesaan

Desa masih menghadapi berbagai isu seperti kemiskinan, keterbatasan infrastruktur, dan ketimpangan akses layanan kesehatan dan pendidikan.
Situ Cisanti yang terletak di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung menjadi sumber air yang mengaliri Sungai Citarum./Bisnis.
Situ Cisanti yang terletak di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung menjadi sumber air yang mengaliri Sungai Citarum./Bisnis.

Bisnis.com, MALANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 54,68% penduduk miskin di Indonesia tinggal di perdesaan, oleh karenanya perekonomian desa memiliki peran signifikan dalam mengatasi problem tersebut.

Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sugito, mengatakan desa memiliki peran sentral dalam pembangunan Indonesia, namun desa masih menghadapi berbagai isu seperti kemiskinan, keterbatasan infrastruktur, dan ketimpangan akses layanan kesehatan dan pendidikan. 

“Karena itulah penting kolaborasi dan sinergi dalam pembangunan desa. Aspek internal melibatkan lima direktorat teknis dan satu sesditjen yang bekerja sama menyelesaikan program unggulan desa. Aspek eksternal mencakup kerja sama dengan kementerian, lembaga, perguruan tinggi, dan NGO,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (25/6/2024). 

Atiek Ariany, anggota Tim Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya, menegaskan komitmen mereka dalam pendampingan dan pemberdayaan desa melalui tri dharma perguruan tinggi. Mereka menegaskan bahwa program unggulan seperti “Desa Berdaya” di Provinsi Jawa Timur telah berhasil mengurangi jumlah desa tertinggal. 

"Universitas Brawijaya telah berperan aktif dalam program 'Desa Berdaya' di Jawa Timur, yang berhasil menghilangkan desa sangat tertinggal dan desa tertinggal di provinsi ini."

Pada 2024, Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya dipercaya untuk menyusun "pedoman pemanfaatan ruang desa." Pedoman ini bertujuan membantu desa mengenali potensinya dan mengembangkan program tematik sesuai karakteristik lokal. Pendekatan bottom-up ini melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya juga berencana menambah lokasi pilot project penyusunan pemanfaatan ruang desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini akan memperkaya pedoman dan memperluas dampak positif pembangunan desa di luar Jawa.

Dengan adanya sinergi antara Kemendesa PDTT dan Universitas Brawijaya maka diharapkan pembangunan desa di Indonesia akan semakin optimal dan berdampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper