Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUTET Bungku - Andowia Diproyeksi Bisa Tingkatkan Daya Saing Nikel Indonesia

Kehadiran SUTET diproyeksi berdampak pada pengembangan industri nikel supaya produksinya terus meningkat.
PT Tsingshan Steel Indonesia di Morowali menggunakan proses peleburan blast furnace./imip.co.id
PT Tsingshan Steel Indonesia di Morowali menggunakan proses peleburan blast furnace./imip.co.id

Bisnis.com, MAKASSAR - Pembangunan proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Bungku - Andowia oleh PLN dinilai bisa memperkuat keandalan listrik, utamanya untuk memasok energi bersih ke beberapa smelter yang ada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemasokan energi bersih ini diproyeksi bisa semakin meningkatkan kualitas nikel dalam negeri hingga mendorong daya saing nikel asal Indonesia.

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki mengatakan pembangunan SUTET di Kabupaten Morowali yang notabene adalah salah satu wilayah penghasil nikel terbesar memang sangat dibutuhkan.

Kehadiran infrastruktur ketenagalistrikan ini dianggap bisa menjadi sumbu pemacu pengembangan industri pengolahan mineral di wilayah tersebut. Mengingat selama ini kendala terbesar beberapa smelter di Morowali karena kurangnya pasokan listrik, terutama dari energi baru terbarukan (EBT).

Sehingga kehadiran SUTET diproyeksi bisa menguatkan keandalan dan memacu pengembangan industri nikel supaya produksi komoditas tersebut terus meningkat. Selain itu penggunaan energi yang ramah lingkungan juga bisa meningkatkan daya saingnya di kancah global.

"Industri smelter nikel di Morowali selama ini terkendala dengan keterbatasan supply energy yang sangat dibutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas produksinya. Makanya pembangunan SUTET Bungku - Andowia sangat dibutuhkan," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (6/6/2024).

Meskipun begitu, Prof Marsuki mengingatkan akan tantangan yang bisa saja dihadapi terkait pembangunan SUTET ini, baik dari sisi teknis, regulasi, permasalahan lahan, hingga aspek sosial kemasyarakatan. 

Sebab dalam riwayatnya, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini kerap dihadapkan pada penolakan warga, terutama di wilayah yang dilewati jalur transmisi SUTET tersebut. 

"Namun jika bisa diatasi, tentu saja akan berdampak baik bagi industri smelter secara khusus dan pembangunan ekonomi daerah secara umum. Dampaknya tentu terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan para pihak terkait, baik langsung atau tidak," jelasnya.

Selain itu, dia menambahkan, persoalan lain yang perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah, terkait pembangunan SUTET maupun industri nikel adalah pertimbangan pemberdayaan potensi sumber daya ekonomi yang sebaiknya lebih menekankan pada kepentingan nasional dan masyarakat daerah.

Secara khusus terkait pada tenaga kerja dan kegiatan-kegiatan ekonomi rakyat yang akan mendukung proses pengembangan industri, juga mengutamakan kepentingan lingkungan alam untuk keberlanjutan pembangunan jangka panjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper