Bisnis.com, MALANG — Daging ayam ras a.l menjadi penyebab utama inflasi di Kota Malang April 2024 yang mencapai 0,66%.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan pada Maret 2024 terjadi inflasi sebesar month to month sebesar 0,66%, inflasi year to date sebesar 0,94%, dan inflasi year on year sebesar 2,9%.
“Penyumbang utama inflasi pada Maret 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,67%,” katanya, Senin (1/4/2024).
Komoditas yang memberikan andil inflasi paling besar, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk, semangka, bawang putih, buncis,dan kacang panjang.
Penyumbang utama inflasi yoy pada Maret 2024, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 2,07% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26%.
Komoditas yang memberikan andil inflasi, yakni beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan tomat.
Baca Juga
Secara historis, kata dia, harga daging ayam ras cenderung mulai menurun pada Oktober 2023 s/d Desember namun pada Januari hingga Maret 2024 mengalami kenaikan harga hingga mencapai rata-rata Rp38.753/kg.
Komoditas daging ayam ras memberikan andil yang besar dalam mendorong inflasi pada Maret 2024.
Menurut dia, harga telur ayam ras pada 2024 mengalami tren kenaikan sejak Januari 2024 hingga mencapai puncaknya pada Maret dengan harga rata-rata sebesar Rp30.821. Komoditas telur ayam ras memberikan andil tinggi terhadap inflasi periode Maret 2024
Harga bawang putih, dia menegaskan, cenderung mulai meningkat sejak November 2023 s/d Maret 2024. Pada Maret 2024 rata-rata harga bawang putih sebesar Rp38.686/kg.
Secara yoy mulai Maret 2023 s/d Maret 2024, komoditas bawang putih mengalami 7 kali inflasi dan 6 kali deflasi. Hal ini terlihat mulai Agustus 2023 s/d November 2023 terus menerus mengalami deflasi
Sedangkan harga beras, kata dia, cenderung mulai menurun pada Oktober 2023 s/d Desember 2023 namun mulai Januari hingga Februari 2024 mengalami kenaikan dan kembali mengalami penurunan pada Maret 2024.
“Perkembangan harga beras dalam setahun terakhir cenderung mengalami tren peningkatan secara perlahan,” ucapnya.
Menurut Umar, pergerakan rata-rata harga cabai rawit selama 2023 relatif lebih stabil pada April-September. Adapun pada akhir 2023 harganya mengalami kenaikan yang tinggi tetapi pada Januari hingga Maret 2024 mengalami tren penurunan.
“Komoditas cabai rawit memberikan andil cukup tinggi terhadap deflasi periode Maret 2024,” ucapnya.
Sedangkan harga bawang merah, kata dia, cenderung mulai meningkat pada Oktober 2023 s/d Januari 2024 terlihat juga masih tinggi, namun pada Februari hingga Maret 2024 mengalami penurunan.
Secara tahunan mulai Februari 2023 s/d Februari 2024, komoditas bawang merah mengalami empat kali inflasi dan delapan kali deflasi. Hal ini terlihat mulai bulan Juni 2023 sd Oktober 2023 terus menerus mengalami deflasi. (K24)