Bisnis.com, KOTA BATU - Pengembangan kawasan pertanian bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, dinilai mampu memberi andil besar terhadap pengendalian inflasi dan harga komoditas yang seringkali mengalami fluktuasi harga tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Kamis (22/2/2024) mengatakan bahwa pengembangan kawasan itu merupakan program unggulan dalam Evaluasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kota se-Indonesia Tahun 2023.
"Mudah-mudahan kinerja TPID pada 2024 semakin ditingkatkan, termasuk inovasi dan kolaborasi. Sehingga dampaknya semakin dirasakan oleh masyarakat," kata Aries.
Aries menjelaskan, dari pengembangan kawasan pertanian bawang merah, Kota Batu menjamin ketersediaan komoditas tersebut dan mampu menekan angka inflasi dengan besaran -0,28 persen, secara rata-rata pada periode Januari-November 2023.
Menurutnya, pengembangan kawasan pertanian bawang merah tersebut, merupakan salah satu program unggulan untuk menjawab tingginya tingkat fluktuasi harga komoditas tersebut setiap tahunnya, dan berakibat pada tingkat inflasi.
Dengan program pengembangan kawasan pertanian bawang merah itu, bisa menjadi salah satu langkah dalam upaya stabilisasi harga bawang merah, terutama pada tingkat konsumen, khususnya di wilayah Kota Batu.
Baca Juga
Ia menambahkan, kawasan pertanian bawang merah di Desa Torongrejo tersebut merupakan kerja sama multipihak dengan pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Torong Makmur Desa Torongrejo dengan melibatkan 10 kelompok tani atau sekitar 400 petani.
Selain itu, juga mencakup kerja sama pascapanen dengan PT Tunas Kota Malang, yang menjamin penjualan hasil panen dari petani dengan harga menguntungkan. Kemudian juga bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk penelitian dan pengembangan bawang merah dari benih True Shallot Seed (TSS).
Untuk ketersediaan benih, Kelompok Tani Torong Makmur juga melaksanakan kerja sama dengan Bank Indonesia Wilayah Kerja Malang dengan hibah bantuan benih bawang merah varietas tajuk sebanyak 4.000 kilogram untuk ditanam oleh petani.
"Pengembangan kawasan pertanian bawang merah Desa Torongrejo menjamin ketersediaan pasokan bawang merah," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan bawang merah menghasilkan daun bawang yang dipanen dua bulan sekali dan umbi bawang merah setiap empat bulan sekali. Sehingga, dengan adanya kawasan pertanian bawang merah itu, bisa menjamin ketersediaan pasok.
Pemerintah Kota Batu mengajukan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Desa Torongrejo sebagai program unggulan dalam Evaluasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kota se-Indonesia Tahun 2023.
Penilaian dilakukan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 500.2.5/0088/Bangda tanggal 8 Januari 2024. Penilaian berlangsung mulai 15 Januari hingga 23 Februari 2024 oleh Kelompok Kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat bersama praktisi dan akademisi.
"Diharapkan, program unggulan pengembangan kawasan bawang merah di Desa Torongrejo, akan mendapatkan penilaian yang maksimal, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat signifikan," katanya.