Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan di Wilayah OJK Malang Tumbuh 14,88%

Berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit investasi tumbuh 37,75%, kredit konsumsi tumbuh 10,36%, dan kredit modal kerja tumbuh 8,86%.
Potret Presiden Pertama Indonesia Sukarno dan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta dalam uang rupiah pecahan Rp100.000./Bloomberg-Brent Lewin
Potret Presiden Pertama Indonesia Sukarno dan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta dalam uang rupiah pecahan Rp100.000./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit di wilayah kerja OJK Malang tembus Rp92,01 triliun tumbuh 14,88% secara tahunan pada posisi akhir November 2023.

Plt. Kepala Kantor OJK MalangIsmirani Saputri, mengatakan berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit investasi tumbuh 37,75%, kredit konsumsi tumbuh 10,36%, dan kredit modal kerja tumbuh 8,86%. 

Sektor ekonomi utama pendorong pertumbuhan kredit adalah Pertambangan dan Penggalian [Rp2,62 triliun], Industri Pengolahan [Rp1,62 triliun], dan Perdagangan Besar dan Eceran [Rp1,56 triliun],” ujarnya, Rabu (17/1/2024).

Namun secara umum, kata dia, penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih tertuju kepada tiga sektor ekonomi utama, yakni  Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp19,37 triliun setara porsi 21,06%, Industri Pengolahan Rp17,46 triliun atau menempati porsi 18,97%, dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) sebesar Rp14,47 triliun dengan porsi 15,73%. 

Di sisi lain, sektor ekonomi dengan tingkat kredit dan/atau pembiayaan bermasalah tertinggi adalah Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan (9,87%), Perantara Keuangan (5,76%), dan Perikanan (5,31%).

Menurut dia, dana pihak ketiga juga tumbuh 3,84% menjadi sebesar Rp94,67 triliun dengan ditopang oleh pertumbuhan deposito sebesar Rp3,19 triliun (11,65%) menjadi Rp30,66 triliun pada November 2023. Tabungan tumbuh Rp1,25 triliun (2,59%) menjadi Rp49,46 triliun sedangkan Giro menurun Rp944 miliar (-6,09%) menjadi Rp14,55 triliun. 

Secara umum, pertumbuhan DPK yang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit dipicu oleh agresifnya pergerakan suku bunga The Fed,” ucapnya.

Terkait kualitas kredit, dia meyakinkan, tetap terjaga dengan rasio NPL perbankan per November 2023 sebesar 2,31% atau menurun 0,65% yoy. Seiring normalisasi kegiatan bisnis pasca pencabutan status pandemi Covid-19, jumlah kredit restrukturisasi melanjutkan penurunan dengan rasio Loan at Risk mencapai 9,01% atau menurun 2,77% yoy.

Otoritas Jasa Keuangan Malang menilai industri jasa keuangan di wilayah kerja tumbuh positif dengan likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga di tengah berbagai tantangan ekonomi global maupun domestik,” ucapnya. 

Dalam suatu kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan pertumbuhan kredit perbankan di wilayah kerja BI Malang  periode November 2023 berlanjut seiring dengan membaiknya kondisi dunia usaha dan meningkatnya konsumsi masyarakat

“Kredit tumbuh 15,07% (yoy), didorong pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi dan kredit investasi,” ujarnya.

Peningkatan kredit terutama terjadi pada sektor utama, yakni industri pengolahan, pertanian dan konstruksi.

Kredit konsumsi terpantau masih tumbuh cukup tinggi terutama pada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sejalan dengan relaksasi FTV/LTV 100%. Menurut dia, risiko kredit masih terjaga dengan NPL di bawah 5% namun loan at risk (LaR) meningkat, dan secara sektoral masih perlu perbaikan terutama pada sektor Akamamin yang terkontraksi. (K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper