Bisnis.com, MALANG—Pengendalian inflasi di Kota Malang pada 2024 akan banyak mengalami tantangan internal maupun eksternal.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso mengatakan tantangan pengendalian inflasi dari sisi eksternal berupa kenaikan komoditas internasional sebagai dampak proteksi perdagangan dan geopolitik internasional.
“Disisi internal, inflasi 2024 dihadapkan pada perubahan iklim ekstrem yang akan berdampak pada produktivitas pertanian, termasuk peternakan yang akan dihinggapi kenaikan input produksi khususnya kenaikan harga pakan,” ujarnya, Minggu (14/1/2024).
Selain itu, kata dia, momen Ramadan dan Idulfitri juga akan memberikan tekanan inflasi di semester 1/2024.
Karena itulah, dia menyarankan, agar Kota Malang harus lebih memprioritaskan untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat dengan kebijakan urban farming secara masif.
Kerja sama antar-daerah juga harus diperkuat dalam upaya meningkatkan kepastian pasokan bahan pangan, karena kota malang bukan penghasil komoditas pangan pertanian.
Baca Juga
Yang tak kalah penting, kata dia, yakni pembenahan sistem early warning dengan mengintegrasikan sistem informasi produksi pertanian dengan sistem informasi permintaan dan pasokan komoditas pangan strategis sehingga mitigasi dan langkah antisipatif pengendalian lebih terukur dan presisi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, mengatakan momen Pemilu dan Idulfitri a.l menjadi faktor risiko inflasi di Kota Malang pada 2024.
Menurut dia, kenaikan permintaan seiring momen Pemilu yang juga berdekatan dengan momen hari besar keagamaan nasional Idulfitri dan potensi kenaikan tarif PDAM menjadi faktor risiko inflasi 2024.
“Selain itu, rencana kenaikan tarif yang diatur pemerintah pada 2024 seperti kenaikan cukai rokok 10% pada 2024,” katanya.
Faktor lain, berlanjutnya kenaikan harga gula pasir seiring tren harga global yang terus menguat.
Kenaikan tarif angkutan udara mendekati tarif batas atas sebagai faktor pulihnya permintaan pada momentum pemilu serta berlanjutnya kebijakan proteksionisme beras dan gula oleh India merupakan faktor lain risiko inflasi.
Rekomendasi pengendalian inflasi, kata dia, yakni bersifat musiman dan struktural. Mitigasi musiman, yakni operasi pasar, sidak pasokan komoditas, peningkatan produksi, perluasan kerja sama antardaerah, penggunaan pasar lelang dan e-commerce untuk menurunkan disparitas harga antar daerah.
Mitigasi struktural, yakni peningkatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian, korporatisasi petani/peternak/nelayan, modernisasi pengolahan dan penyimpanan produk pertanian, peningkatan produksi.
Juga, peningkatan jaringan irigasi, peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi, meningkatkan frekuensi dan kapasitas kursi penerbangan seperti sebelum pandem, serta optimalisasi pemanfaatan Sistem Monitoring Harga (SISKAPERBAPO) dan melengkapi dengan info penting lain.
Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menginstruksikan kepada seluruh anggota TPID Kota Malang untuk melanjutkan Gerakan Pangan Murah, panen cabai hamparan akhir Desember, pengembangan tanam cabai melalui urban farming, kerja sama tanam cabai, kesinambungan pemantauan harga/monev pasar, kesinambungan Warung Tekan Inflasi, pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah daerah.
Selain itu, penguatan koordinasi seluruh BUMN terkait pangan dalam rangka Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP), optimalisasi high level meeting TPID, rehabilitasi akses jalan jembatan pada jalur distribusi, sidak pasar, dan komunikasi yang semakin efektif.
"Saya berharap momentum kegiatan ini menjadi wahana berdiskusi secara terbuka dan konstruktif untuk merumuskan program kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Tidak hanya menetapkan target-target yang tepat, tetapi juga merancang strategi yang terukur, inovatif, dan terintegrasi guna meningkatkan efisiensi serta efektivitas langkah-langkah pengendalian inflasi di Kota Malang" jelasnya.
Dia juga menekankan agar 9 langkah konkret dalam pengendalian inflasi daerah yang telah dilaksanakan selama ini perlu makin sistematis diimplementasikan dan dievaluasi.
"Saya yakin, dengan kerja keras dan sinergi yang baik, TPID Kota Malang dapat mengendalikan inflasi di tahun 2024" tandasnya.(K24)