Bisnis.com, MALANG — Perdagangan berjangka komoditi sangat prospektif pada akhir 2023 dan sepanjang 2024 karena harga emas yang diperkirakan mengalami volatilitas, dipicu kondisi ketidakpastian global, yakni perang.
Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures (BPF) Malang, Andri, mengatakan khusus menjelang akhir tahun, perdagangan berjangka komoditas juga atraktif karena selain faktor volatilitas harga emas, juga diwarnai aksi window dressing emiten di bursa Hang Seng dan Nikkei.
“Dampaknya indeks bursa saham, terutama Hang Seng, menjadi atraktif,” ujarnya di sela-sela Peresmian Pojok Futures Trading Learning Center (FTLC) STIE Malangkucecwara, Selasa (19/12/2023).
Sebagai gambaran volatilitas indeks Hang Seng, kata dia, setiap hari volatilitasnya mencapai 500-600 poin sehingga menarik bagi pelaku trading perdagangan berjangka komoditas.
Di Nikkei, juga mengalami volatilitas namun tidak seatraktif Hang Seng. Di Nikkei volatilitasnya mencapai 159 poin/hari.
Harga emas juga volatilitasnya tinggi. Saat ini harganya mencapai US$2030/troy ounce.
Baca Juga
Perdagangan berjangka komoditi di BPF Malang, kata dia, juga mencerminkan kondisi volatilitas komoditas di tingkat global sehingga terjadi peningkatan transaksi.
Sampai akhir November 2023, kata dia, realisasinya mencapai 12.500 lot, tumbuh 37% secara tahunan. Realisasi transaksi sebesar itu, berarti melampaui dari target transaksi sepanjang tahun ini yang dipatok 11.000 lot.
“Saya memperkirakan sampai akhir tahun realisasi transaksi di BPF Malang bisa tembus 13.000 lot,” ujarnya.
Yang paling diminati nasabah, yakni komoditas emas dengan proporsi 60%, Indeks Hang Seng 30%, dan sisanya Indeks Nikkei, dan forex.
Yang masih perlu dipacu, kata Andri, terkait pertambahan nasabah. Sampai akhir Desember, diharapkan nasabah BPF meningkat menjadi 280 nasabah, sedangkan posisi November 2023 mencapai 257 nasabah atau tumbuh 11% secara tahunan.
Begitu juga dengan jumlah wakil pialang berjangka dipatok menjadi 55 orang, sedangkan pada November 2023 angkanya masih 53 wakil pialang berjangka.
Pembukaan FLTC STIE Malangkucecwara, kata dia, bagian dari upaya untuk meningkatkan peningkatan literasi di bidang perdagangan berjangka komoditi yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan jumlah nasabah dan wakil pialang berjangka.
Lewat kegiatan pelatihan, seminar, dan praktik di FTLC, kata dia, maka mahasiswa dibekali tentang materi perdagangan berjangka komoditi. Nantinya, setelah mengikuti pelatihan mahasiswa akan mendapatkan sertifikat dari Bursa Berjangka Jakarta yang dapat dijadikan bekal untuk ujian untuk memperoleh sertifikat wakil pialang berjangka dari Bappebti.
Wakil Ketua I STIE Malangkucecwara. Tutik Arniati, menegaskan materi tentang perdagangan berjangka komoditi penting bagi mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan mereka tentang pasar modal.
“Memberikan kompetensi mahasiswa sebagai wakil pialang berjangka juga akan kami upayakan dengan menggandeng BPF lewat Merdeka Belajar, Kampus Merdeka,” ujarnya.(K24)