Bisnis.com, MALANG — Inflasi tahunan periode November 2023 di Kota Malang masih tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi 3±1%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Samsun Hadi, mengatakan pada November 2023 Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,40% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm).
“Secara tahun kalender dan tahunan Kota Malang tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 2,34% (ytd) dan 2,94% (yoy),” ujarnya, Senin (4/12/2023).
Inflasi periode November 2023 didorong terutama oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,37% (mtm), kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,05% (mtm) dan kelompok transportasi 0,01% (mtm).
Inflasi yang lebih tinggi, kata dia, tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil -0,04% (mtm) dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,002% (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas cabai rawit, cabai merah, emas perhiasan, bawang merah dan telur ayam ras masing-masing dengan andil 0,18%, 0,06%, 0,04%, 0,03%, dan 0,02% (mtm).
Baca Juga
Menurut Samsun, inflasi pada komoditas aneka cabai dan bawang merah terjadi seiring menurunnya pasokan akibat kemarau panjang, dan kenaikan harga komoditas pendukung sektor pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Inflasi emas perhiasan didorong oleh melemahnya dolar dan ekspektasi The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunganya.
Sementara inflasi pada komoditas telur ayam terjadi seiring kenaikan permintaan di tengah penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terutama terjadi pada komoditas bensin, daging ayam ras, buah naga, sabun detergen bubuk/cair dan anggur masing-masing dengan andil -0,07%, -0,03%, -0,01%, -0,01% dan -0,004% (mtm).
Turunnya harga daging ayam ras, buah naga dan anggur terjadi seiring melimpahnya pasokan.
Tekanan inflasi domestik terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan. Risiko El Nino ke depan masih perlu diwaspadai, namun dampaknya diprediksi berkurang seiring masuknya musim hujan yang diperkirakan mulai terjadi di akhir tahun 2023.
Gerakan Pasar Murah (GPM) telah dilaksanakan pada 20 November 2023 di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sebagai upaya pengendalian inflasi dan berlanjutnya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Dia menilai, sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia Malang akan terus diperkuat melalui GNPIP dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran ±1%.
Cabai rawit dan merah menggeser beras menjadi penyebab utama inflasi di Kota Malang pada November 2023 yang angkanya mencapai 0,40%.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan selain cabai, inflasi dipicu kenaikan emas perhiasan, bawang putih, dan telur ayam ras.
“Cabai rawit menjadi komoditas dengan andil tertinggi terhadap inflasi pada seluruh kota IHK di Jawa Timur. Selain karena turunnya pasokan akibat kemarau panjang, kenaikan harga komoditas pendukung sektor pertanian seperti pupuk dan pestisida juga menjadi penyebabnya,” katanya.
Secara tahunan, inflasi Kota Malang mencapai 2,94%, sedang ytd mencapai 2,34%.(K24)