Bisnis.com, MOJOKERTO - PT Ajinomoto Indonesia tengah gencar merealisasikan transisi energi menuju industri hijau yang optimal melalui berbagai strategi, salah satunya dengan mengkonversi penggunaan bahan bakar batu bara menjadi biomassa pada steam boiler pabrik.
Presiden Direktur Ajinomoto Indonesia, Shinichi Matsumoto mengatakan Ajinomoto sebagai industri bahan makanan tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga ingin meningkatkan nilai sosial dan lingkungan yang berkelanjutan baik dari sisi sumber daya alam, kesehatan dan kesejahteraan.
“Ajinomoto berkomitmen untuk mencapai hasil pada 2030 yakni di bidang kesehatan dengan membantu memperpanjang harapan hidup sehat bagi 1 miliar orang melalui produk yang lebih sehat, dan di bidang lingkungan dengan mengurangi dampak lingkungan hingga 60%. Karena ini Ajinomoto meresmikan slogan baru Health Provider,” ujarnya dalam launching Health Provider & Boiler Biomass, Rabu (1/11/2023).
Direktur Ajinomoto Indonesia Samsul Bakhri menjelaskan di bidang lingkungan, Ajinomoto telah mengubah steam boiler pada pabrik Mojokerto yang selama ini menggunakan batu bara menjadi biomassa seperti pelet kayu, sawdust (serbuk kayu) maupun cangkang sawit (palm kernel shells).
“Kami ingin menunjukkan bahwa kita peduli dengan lingkungan, apalagi lingkungan menjadi isu global. Tentu saja ini harus menjadi concern kita sehingga kita menuju ke arah tranformasi menuju industri hijau,” katanya.
Dia mengatakan kapasitas biomasa yang dibutuhkan untuk steam boiler ini sekitar 130 - 150 ton/hari. Nantinya boiler dengan bahan bakar biomasa ini akan menghasilkan sekitar 30 ton/jam steam atau uap.
Baca Juga
“Penggunaan biomasa di pabrik kami akan menurunkan emisi karbon yang saat ini sudah ditekan sampai 36%. Ke depan, kita juga akan menurunkan lagi emisi dari mesin-mesin kita yang lain sehingga harapannya pada 2030 Ajinomoto bisa menurunkan emisi hingga 60%,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Samsul, Ajinomoto sedang mempelajari aturan dan teknisnya untuk menggarap potensi industri hijau dalam bursa karbon (carbon trading) di IDX Carbon.
“Kemenperin menyampaikan bahwa sebenarnya ada potensi bagi Ajinomoto untuk mendapatkan pulsa karbon. Kami akan koordinasi dengan mereka untuk prosedurnya, kalau kita bisa mengikutinya, ada kemungkinan kita akan terlibat di dalamnya. Termasuk apakah kredit Karbon akan diatribusikan ke Jepang atau di Indonesia,” paparnya.
Deputi Direktur Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Achmad Taufik mengatakan Ajinomoto merupakan salah industri yang sudah mulai berupaya menurunkan CO2 sehingga mendapatkan predikat transisi hijau di level 5.
“Saat ini upaya industri untuk menghijaukan industrinya sudah lumayan menuju ke sana. Kalau ekspektasi pemerintah inginnya lebih banyak, tetapi tidak buru-buru. Saya melihat industri-industri kita juga punya roadmap dan komitmen dengan melaunching netral carbon pada tahun berapa, dan penggunaan energinya berapa,” tuturnya.