Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanaman Kembali Gunung Lawu Direncanakan dengan Aeroseeding

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengupayakan program penanaman kembali di Gunung Lawu melalui sistem Aeroseeding (penyebaran bibit tanaman melalui udara).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau penanganan karhutla Gunung Lawu./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau penanganan karhutla Gunung Lawu./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengupayakan program penanaman kembali di Gunung Lawu melalui sistem aeroseeding (penyebaran bibit tanaman melalui udara) pasca kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini BPBD dan BNPB terus memaksimalkan proses pemadaman karhutla Gunung Lawu melalui jalur udara atau water bombing menggunakan helikopter PK-DBM milik BNPB.

"Tim dari BNPB sudah datang sejak 2 Oktober, mereka melakukan identifikasi  di titik koordinat, lalu 3 Oktober helikopter datang untuk melakukan proses water bombing setengah hari karena faktor cuaca, dan pada 4 Oktober water bombing berjalan lancar,” katanya, Rabu (11/10/2023).

Dia menjelaskan, rata-rata pemadaman dilakukan 12 - 15 kali rit water bombing dengan memanfaatkan sumber air yang diambil dari Telaga Sarangan. Luas area Gunung Lawu sendiri yang terbakar sekitar 2.041 Ha.

Upaya pemadaman via darat juga terus dilakukan lewat pembuatan ilaran atau sekat bakar/batas bakar di sekitar titik api. Hal ini dilakukan agar api tidak menjalar luas atau melebihi batas itu. 

"Saat ini sedang dilakukan proses monitoring karena dikhawatirkan ada batas bakar yang kemudian juga ikut terbakar. Karena antara hutan lindung dan hutan industri harus dilakukan proses perlindungan. Jangan sampai kemudian yang hutan industri juga ikut terbakar ini dampak ekonominya bisa lebih besar," terangnya.

Data BPBD Jatim mencatat, perkembangan terkait karhutla di Gunung Lawu per 10 Oktober 2023 yakni total ilaran atau sekat bakar yang sudah dibuat sekitar 9.607 meter. Ilaran ini ada di perbatasan Jabung-Karanggupito, Ngiliran, Sukowidi-Tapak hingga Getasanyar. Tim jalur darat dari posko wilayah Ngawi rencananya akan melanjutkan pembuatan ilaran di wilayah Ukir Bayi.

Khofifah menambahkan, setelah pemadam berhasil dilakukan, Pemprov Jatim akan melakukan aeroseeding. Hanya saja, upaya ini harus dilakukan assessment terlebih dahulu antara topografi wilayah dengan jenis bibit tanaman yang akan disebar.

"Aeroseeding ini biasanya dilakukan di musim hujan. Bagaimana proses assessment supaya hutan-hutan yang pernah ada tanaman-tanaman varian keragaman hayati yang pernah ada relatif kita bisa melakukan proses recovery bersama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper