Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia telah memperluas fungsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat pembayaran digital dan transfer guna semakin memacu implementasi keuangan digital di Indonesia.
Kepala Bank Indonesia Jawa Timur, Doddy Zulverdi menyampaikan, sejak Agustus lalu QRIS telah menjadi salah satu alat keuangan digital yang lengkap untuk seluruh masyarakat bahkan kelompok yang masih dianggap belum bankable. Tidak hanya untuk alat pembayaran, tetapi QRIS kini bisa untuk transfer, setor tunai dan tarik tunai (QRIS Tuntas).
“Pengembangan QRIS ini nantinya diharapkan bisa menjadi solusi praktis dan efisien untuk melakukan transaksi keuangan baik digital maupun fisik. Bank Indonesia juga sudah membuat ekosistem QRIS cross border agar bisa digunakan untuk pembayaran di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia,” tambahnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Agustus 2023, pengguna QRIS di Jatim telah mencapai 5,5 juta jiwa. Jumlah itu masih berada di bawah Jawa Barat yang mencapai 9,1 juta pengguna QRIS.
Doddy menambahkan, saat ini masih ada tantangan dalam implementasi QRIS karena masih banyak merchant yang enggan untuk menggunakan layanan ini dan memilih sistem pembayaran tradisional atau secara tunai. “Namun kita tetap akan dorong agar merchant bisa menerima pembayaran lewat kanal tersebut sebagai pilihan cara pembayaran bagi konsumen,” imbuhnya.
Menurut Doddy, kebjakan Merchant Discount Rate (MDR) yang dipatok hanya 0,3 persen untuk transaksi di atas Rp100.000 di merchant mikro tidak akan mempengaruhi ekosistem QRIS.