Bisnis.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut setidaknya ada tiga tujuan utama pemerintah mendorong peningkatan ekonomi syariah (eksyar) di Jatim.
Dalam opening ceremony Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2023 di Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (29/9/2023), Emil menjelaskan ketiga tujuan utama dorongan pengembangan eksyar tersebut, pertama sebagai ikhtiar untuk meningkatkan keberkahan dalam setiap kegiatan ekonomi masyarakat.
“Sebenarnya tidak usah diapa-apain kita sudah syariah, kecuali di perbankan karena ada dual sistem. Namun dalam memberikan kualitas jaminan syariah ini ternyata masih ditemukan sedikit banyak kasus tertentu produk yang dipertanyakan kehalalannya. Ini tujuan eksyar ini menjadi ikhtiar untuk meningkatkan barokahnya, supaya lebar jalannya dan dimudahkan usahanya,” ujarnya.
Motivasi kedua, lanjut Emil, dorongan eksyar ini untuk masalah ekonomi Umat. Di Jatim sendiri terdapat 6.000 lebih pesantren dengan 1 juta santri. Hal ini menjadi potensi besar untuk dikembangkan.
“Jadi dengan 1 juta santri, ini aset kita, tetapi kemudian belum maksimal kalau belum didukung. Maka ada afirmasi untuk kemudian lepas landas sampai jadi pelaku ekonomi yang kompetitif dengan membangun pelaku ekonomi di sektor pesantren,” ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu upaya Pemprov Jatim bersama berbagai pihak termasuk Bank Indonesia yakni telah melakukan program sertifikasi halal. Hingga saat ini sekitar 97 persen yang menikmati program sertifikasi halal ini adalah UMKM.
Baca Juga
“Tahun ini ada 160.000 sertifikasi sudah berhasil diterbiktakan, dan 154.000 self declaire (pernyataan status halal produk usaha mikro kecil oleh pelaku usaha itu sendiri merujuk pada PP No.39/2021) dibantu para pendamping, sehingga ini jauh lebih murah dan cepat,” jelasnya.
Emil melanjutkan, motivasi eksyar ketiga yakni menuju global competitives. Selama ini Indonesia telah dibanding-bandingkan dengan negara sejumlah negara tetangga yang jauh lebih syariah di berbagai usaha misalnya dengan Malaysia.
“Nah kita di Indonesia, halal tourism atau muslim friendly toursim sudah menempati urutan pertama. Jadi ketiga tujuan ini menjadi driving eksyar ke depan,” imbuhnya.
Kepala Bank Indonesia - Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan Fesyar Jawa ini merupakan rangkaian dari Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang akan digelar pada 10 Oktober mendatang di Jakarta.
“Ada tiga topik utama yang kita perkuat dalam Fesyar Jawa ini, yakni inklusi keuangan syariah, digital ekonomi syariah dan pertumbuhan eksyar itu sendiri. Banyak aktivitas dan seminar/talkshow, business matching yang kita lakukan pada beberapa hari ke depan dalam Fesyar ini,” ujarnya.
Fesyar Jawa 2023 yang mengusung tema Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang inklusif ini diharapkan dapat mencapai transaksi yang lebih tinggi dari gelaran sebelumnya.
Pada 2021, terdapat transaksi kegiatan business matching mencapai Rp7 triliun, dan pada Fesyar 2022 juga mencatatkan transaksi sebesar Rp9 triliun.
