Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fesyar Jawa 2023 Genjot Peningkatan Ekonomi Syariah di Jatim

Ekonomi Syariah di Jatim diharapkan terdongkrak dengan adanya Fesyar Jatim 2023
Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi (kiri) dan Advisor Bank Indonesia Jatim, Muslimin Anwar (kanan) saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM) 2023, di Surabaya, Selasa (5/9/2023). Bisnis - Peni Widarti
Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi (kiri) dan Advisor Bank Indonesia Jatim, Muslimin Anwar (kanan) saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM) 2023, di Surabaya, Selasa (5/9/2023). Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menyebut kondisi perkembangan ekonomi syariah saat ini masih dalam tingkat pemahaman yang rendah sehingga masih sangat perlu dorongan yang lebih optimal.

Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan berdasarkan State of the Global Islamic Economny Report 2021/2022, Indonesia sudah berada posisi 10 top player global. Hanya saja masih di sektor halal food, islamic finance, muslim friendly travel, modest fashion, pharma cosmetics, dan media & recreation.

“Kemudian kondisi ekonomi syariah saat ini untuk share usaha syariah juga rendah, termasuk share perbankan syariah yang masih rendah, serta tingkat pemanfaatan Ziswaf (zakat, infaq, shodaqah, wakaf) yang belum optimal,” jelasnya dalam Bincang Bareng Media (BBM) 2023, di Surabaya, Selasa (5/9/2023).

Padahal, kata Muslimin, peluang ekonomi syariah di Indonesia dan global masih sangat besar, didukung berdirinya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan besarnya pasar halal domestik maupun Ziswaf. 

“Meski begitu, masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan ekonomi syariah di antaranya seperti ketidakpastian perekonomian global dan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, serta rendahnya literasi ekonomi syariah,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, BI berupaya untuk mengembangkan ekosistem syariah yang lebih baik, salah satunya dengan menggelar Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2023 yang menjadi pre event dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). 

“Kami berharap event ini bisa membuat semua pelaku ekonomi halal bisa menciptakan strategi yang lebih mumpuni. Bukan hanya kebijakan konkret, kami juga menjaring ide dan inovasi. Ide tersebut menjadi pengembangan untuk dasar ekonomi syariah di masa depan,’’ imbuhnya.

Advisor Bank Indonesia Jatim, Muslimin Anwar menjelaskan, Fesyar Jawa 2023 ini  rencananya akan dibuka pada 29 September 2023 di Surabaya dengan mengusung tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang inklusif’. 

“Ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam rangkaian kegiatan Fesyar Jawa tahun ini, di antaranya tentang inklusi, digitalisasi dan growth,” katanya.

Muslimin menambahkan, pada gelaran Fesyar 2021 berhasil mencatatkan transaksi pada kegiatan business matching mencapai Rp7 triliun, dan pada Fesyar 2022 juga mencatatkan transaksi sebesar Rp9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper