Bisnis.com, SURABAYA - PLN Nusantara Power (PLN NP) berhasil menggaet sebanyak empat mitra strategis dari dalam dan luar negeri untuk proyek pengembangan pembangkit listrik berbasis Energi Baru terbarukan (EBT).
Adapun empat mitra kerja sama tersebut di antaranya Sembcorp Utilities Pte Ltd asal Singapura, PT Energi Baru TBS, PT Solarion Energi Alam dan PT Brantas Energi.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah mengatakan empat mitra tersebut telah melakukan penandatanganan kesepakatan atau MoU bersama PLN NP pada saat gelaran Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kerja sama PLN Nusantara Power dengan beberapa mitra strategis ini diharapkan dapat menjawab tantangan global dalam menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang karena kami ingin menghadirkan energi bersih bagi nusantara,” jelasnya, Kamis (21/9/2023).
Adapun bentuk kerja sama PLN NP dengan Sembcorp tersebut berupa pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50MW di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Dalam kerja sama tersebut, PLN NP akan membangun, mengembangkan, mengoperasikan, memelihara serta menyalurkan tenaga listrik melalui PLTS ke IKN.
Baca Juga
Sedangkan kerja sama dengan PT Energi Baru TBS, nantinya PLN NP akan mengembangkan proyek PLTS Terapung Tembesi di Batam. Sementara kerja sama dengan PT Solarion Energi Alam berupa studi bersama terkait potensi pengembangan PLTS Tondan di Tondano Sulawesi Utara.
“Untuk kerja sama dengan PT Brantas Energi, kami akan bersama-sama mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 5,4 MW di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung,” imbuh Ruly.
Ia menambahkan, ke depan pembangunan pembangkit listrik dari sumber EBT akan terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang juga terus meningkat, khususnya di IKN yang bakal menjadi pusat pemerintahan.
“PLN NP sendiri memang mendapatkan penugasan 131 proyek pengembangan bisnis pembangkit dalam RUPTL yang tersebar di seluruh nusantara dengan total kapasitas 6,3 GW. Kami juga sedang membidik beberapa proyek additional demand dengan total kapasitas 3.000 MW,” tambahnya.
Saat ini, PLN NP mengelola pembangkit dengan kapasitas terpasang lebih dari 23.600 MW. Dari kapasitas itu, sebanyak 18.000 MW di antaranya merupakan milik sendiri dan 5.600 MW dikembangkan bersama mitra strategis.
Hingga 2030, setidaknya PLN NP membutuhkan dana investasi hingga US$2 miliar untuk proyek-proyek EBT yang bisa diperoleh dari dana sendiri maupun dengan sistem co-investment.