Bisnis.com, SURABAYA - Sahid Hotel Group tengah berupaya menggenjot kinerja okupansi hotel sekaligus mendorong peningkatan kunjungan wisata di setiap daerah yang terdapat Hotel Sahid.
Corporate Director of Development & Sales Marketing Sahid Hotel Group, Vivi Herlambang menjelaskan salah satu upaya untuk mendorong kunjungan wisata dan okupansi ini dilakukan melalui gelaran Sahid Destination Table Top 2023 yang berlangsung di Surabaya pada 6 September 2023.
“Sahid Destination Table Top ini merupakan event rutin yang kami adakan dua kali dalam setahun. Hanya saja, tahun ini merupakan yang pertama setelah terhenti akibat pandemi, dan tahun ini digelar di Surabaya dan rencananya di Kupang pada Oktober mendatang,” katanya di sela-sela gelaran Sahid Destination Table Top 2023, Rabu (6/9/2023).
Dia menjelaskan gelaran Sahid Destination Table Top bertajuk ‘Engage & Explore With Us’ ini merupakan kegiatan promosi berbagai paket wisata dan menginap di 23 hotel Sahid yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Dalam ajang ini, Sahid mengundang para agen travel offline, korporat dan instansi pemerintah.
“Kegiatan ini juga merupakan upaya kami untuk meningkatkan sumbangsih para agen travel offline yang tahun lalu kontribusinya hanya 5 - 10 persen. Tahun depan kami menargetkan kontribusi travel agen offline ini bisa meningkat menjadi 8 - 10 persen,” katanya.
Vivi menjelaskan, sejak ada Online Travel Agent (OTA), agen travel offline seakan tenggelam, sehingga kontribusinya agen offline sangat kecil. Sedangkan kontribusi OTA sendiri mampu mencapai 30 persen, disusul penjualan melalui korporat 20 - 25 persen, dan sebanyak 40 persen dari segmen MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).
Baca Juga
“Melalui Sahid Destination ini kami ingin menghidupkan kembali para agen travel offline ini. Kami menyiapkan beragam paket promosi menginap sekaligus destinasi wisata. Di sini kami tidak ingin orang hanya menginap, tetapi juga ingin mengenalkan wisata dan budaya di tiap daerah, kami Sudah kerja sama dengan beberapa tempat wisata seperti Mini Zoo dan Keraton di Solo,” paparnya.
Dia menambahkan, saat ini kinerja okupansi rata-rata hotel yang dikelola Sahid di Indonesia sekitar 65 persen - 70 persen. Angka ini sudah meningkat sejak pandemi.
“Kami yakin tahun ini okupansi akan semakin membaik, didukung oleh membaiknya sektor bisnis, lalu ada momen libur Natal dan Tahun Baru, dan saat ini sudah mulai masuk tahun politik, banyak yang akan melakukan kegiatan meeting ataupun seminar,” katanya.
Corporate Director of Operations Sahid Group, Andreas Lalenoh menambahkan, prospek bisnis perhotelan tahun depan diyakini akan lebih baik dari 2023 sejalan dengan dukungan pemerintah melalui pembukaan destinasi wisata baru.
“Selain itu, dari sisi infrastruktur yang telah dibangun juga telah menghubungkan wilayah barat ke timur melalui jalan tol, begitu juga masyarakat kelas menengah yang terus berkembang, disusul banyaknya acara-acara televisi dan sosial media yang menampilkan destinasi wisata sehingga ini akan menjadi triger bagi orang untuk jalan-jalan keluar daerah,” jelasnya.
Adapun 23 hotel yang dikelola Sahid Group saat ini memiliki sebanyak total 2.894 room. Kamar terbanyak berada di Pulau Jawa yakni 2.419 room, yang terdiri dari 720 kamar di Jakarta, 550 Kamar di Jawa Barat, 1.006 Kamar di Jawa Tengah, dan 143 kamar di Jawa Timur.