Bisnis.com, SITUBONDO - Kementerian Perhubungan secara resmi meluncurkan perluasan akses penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (15/8/2023).
Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP) pada Kementerian Perhubungan Bambang Siswoyo menyebutkan pada pelayaran perdana lintas Pelabuhan Jangkar-Lembar hari ini dilayani dua kapal feri.
"Perdana ada dua kapal feri yang melayani penyeberangan Jangkar-Lembar, yakni KMP Jatra 2 milik PT ASDP Indonesia Ferry dan KMP Jambo X milik PT Dutabahari," katanya usai peluncuran pelayaran perdana di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jatim.
Menurut Bambang, karena trestel atau akses dermaga ke darat kapasitasnya masih 40 ton sehingga untuk sementara kendaraan dan angkutannya harus di bawah 40 ton.
Tarif baru angkutan penyeberangan sudah ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2023 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas ekonomi Lintas Antarprovinsi.
"Untuk tarifnya sudah ditetapkan oleh pusat karena angkutan penyeberangan Pelabuhan Jangkar-Lembar ini lintas antarprovinsi," ujarnya.
Baca Juga
Penyeberangan melalui Pelabuhan Jangkar menuju Lembar NTB hanya membutuhkan waktu sekitar 11 jam, sedangkan melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi bisa mencapai 13 jam atau hemat waktu sekitar dua jam.
Selain hemat waktu perjalanan laut dua jam, kendaraan truk bermuatan berat khususnya dari arah Surabaya juga lebih hemat waktu sekitar dua jam perjalanan darat melintasi jalur pantura Hutan Baluran ke Pelabuhan Ketapang.
Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menyatakan pembukaan penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memberikan alternatif atau pilihan yang lebih beragam kepada masyarakat.
"Dengan dibukanya lintas Jangkar-Lembar ini memberikan alternatif beragam, tambahan sarana prasarana apabila di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Lembar dan Ketapang-Gilimanuk (Bali) terjadi peningkatan volume kendaraan," ujar Ketua Umum Gapasdap Khoirie Soetomo saat menghadiri peluncuran pelayaran perdana lintas Jangkar-Lembar di Pelabuhan jangkar, Situbondo, Jatim, Selasa.
Menurut dia, harus diakui bahwa beberapa waktu lalu terjadi antrean panjang kendaraan sekitar 16 kilometer di jalur pantura Banyuwangi, Jawa Timur, yang disebabkan adanya perbaikan salah satu dermaga di Pelabuhan Ketapang.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mendukung program Kementerian Perhubungan yakni membuat distribusi kendaraan lebih merata, seperti halnya mengoperasikan kapal feri di Pelabuhan Jangkar (Situbondo) menuju Pelabuhan Lembar (Lombok Barat).
"Jadi salah satu yang kami kontribusikan pada perluasan akses penyeberangan Jangkar-Lembar ini harapannya adalah menjadi katalisator untuk proses ini," kata Ira Puspadewi.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan bahwa perluasan akses Jangkar-Lembar menjadi kebanggaan pemerintah daerah setempat yang dihadiahkan kepada masyarakat Situbondo.
Karena, ujar dia, dengan dibukanya lintas Jangkar-Lembar mampu menjadi roda penggerak perekonomian baru masyarakat Situbondo, terlebih masyarakat yang tinggal di sekitar Pelabuhan Jangkar.
"Tentunya para pedagang, pemilik penginapan, warung dan toko akan merasakan dampaknya. Karena akan banyak orang yang menghabiskan uangnya di sini," kata Bung Karna, sapaan Bupati Situbondo Karna Suswandi.
Bupati mengaku terus meningkatkan sarana prasarana Pelabuhan Jangkar khususnya pelebaran jalan dari jalur Pantura menuju Pelabuhan Jangkar.