Bisnis.com, MALANG — Jumlah rekening simpanan pelajar (Simpel) di wilayah Kabupaten Malang yang tercatat di perbankan mencapai 503.673 rekening dengan nominal tabungan sebesar Rp73,2 miliar sampai dengan semester 1/2023.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam memberikan dukungan dan komitmen penuh terhadap terlaksananya program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) melalui gerakan masif pembukaan rekening pelajar siswa SMP se-Kabupaten Malang terkait Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (Boskab ) lewat Surat Edaran Bupati Malang Nomor 580/966/35.07.21/2020 tanggal 30 Januari 2020 perihal Gerakan Jawa Timur Menabung di Kabupaten Malang.
“Untuk mengoptimalkan budaya menabung pada anak-anak sejak dini, pada 2022 dana BOSKAB Malang telah disalurkan kepada 71.959 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-Kanak (TK)/Kelompok Bermain (KB)/Satuan PAUD Sejenis (SPS), 18.622 siswa Sekolah Dasar (SD), dan 44.877 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta serta 15.127 siswa SMP Negeri se-Kabupaten Malang,” katanya, Selasa (15/8/2023).
Dengan pelaksanaan program Kejar, dia berharap, literasi finansial dapat dilakukan lebih dini dengan sasaran siswa SMP sehingga pemahaman keuangan di masyarakat Indonesia menjadi lebih kokoh dan terhubung semakin dekat dengan lembaga jasa keuangan formal di Indonesia.
Oleh karena itulah, menjelang Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap t20 Agustus dan meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan kepada pelajar, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Malang menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sabtu (12/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, berharap kegiatan edukasi ini dapat menjadi pembuka cakrawala pelajar terhadap sesuatu yang baru mengenai pengelolaan keuangan, pemahaman produk dan jasa keuangan, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Baca Juga
Dia berpesan kepada para pelajar agar menyikapi konten yang beredar di media sosial dengan bijak untuk mencegah pelajar terjerumus pada gaya hidup konsumtif.
Bupati Malang, M. Sanusi, berharap peserta dapat mengoptimalkan kesempatan yang diberikan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengelolaan keuangan sejak dini dengan baik.(K24)