Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Pesantren Jatim Perluas Pasar Domestik dan Internasional

Salah satu upaya Jatim untuk memacu produk OPOP masuk pasar asing yakni dengan memberikan pelatihan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk OPOP Jatim ke Malaysia./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk OPOP Jatim ke Malaysia./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memacu kinerja program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim untuk bisa menjangkau pasar lebih luas di seluruh nusantara hingga ke pasar Internasional.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan salah satu upaya Jatim untuk memacu produk OPOP masuk pasar asing yakni dengan memberikan pelatihan melalui OPOP Academy Go Nusantara.

OPOP Academy Go Nusantara ini merupakan program yang digagas Jatim berkolaborasi dengan PT Gojek Tokopedia (GoTo) yang bertujuan untuk mendorong perekonomian pesantren melalui alat dan penguatan yang tepat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya, Rabu (2/8/2023).

Menurutnya, dalam pengembangan OPOP sangat penting menekankan skill dalam memasarkan produk secara digital sehingga OPOP Academy ini sesuai dengan kebutuhan para pelaku UMKM pesantren karena akan diberikan materi digital marketing, termasuk fotografi produk.

"Kalau produk aslinya bagus harus ada foto  produk yang juga bagus. Beberapa skill ini mudah-mudahan akan ada penguatan,” imbuhnya.

Ketua OPOP Jatim sekaligus Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono mengatakan skema pelatihan dalam OPOP Academy ini akan memperkuat semangat para pegiat OPOP untuk menjadi juragan kelas dunia. 

"Pokoknya cita-cita warga Jatim harus jadi juragan bukan karyawan. Sekarang boleh juragan kelas usaha kecil, lalu naik kelas menjadi usaha kelas menengah, berkolaborasi lagi nanti juragan kelas besar. Ini ikhtiar kita untuk meningkatkan perekonomian kita dari lini paling bawah," katanya.

Adapun dalam OPOP Academy ini akan dilaksanakan dalam waktu 1 tahun ke depan. Rencananya, ada empat batch pelatihan yang dilaksanakan secara online maupun offline dengan target 1.000 orang peserta.

Pada pembukaan OPOP Academy Go Nusantara pada 1 Agustus 2023 itu juga dibarengi dengan pelepasan ekspor perdana produk minuman kopi dalam kaleng hasil karya Koperasi Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo Malang berkolaborasi dengan CV Kapiten Nusantara ke Malaysia. Total ekspor produk minuman kopi tersebut sebanyak 504.000 pcs secara bertahap dengan nilai kontrak sebesar Rp10,08 miliar.

Program OPOP Pemprov Jatim sendiri telah dimulai sejak 2021 dengan jumlah sasaran sebanyak 500 pesantren dan pada 2022 tercatat sudah ada sebanyak 250 pondok pesantren yang mengikuti program tersebut.

Program OPOP Jatim memiliki tiga fokus pengembangan, yakni Santripreneur (menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah). Pesantrenpreneur, pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren. Sosiopreneur, pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper