Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance Garap Pembiayaan Sektor Mesin Percetakan di Surabaya

BFI Finance Surabaya berupaya memperluas peluang penyaluran pembiayaan sektor machinery (mesin) percetakan.
Dari kiri - kanan, Machinery Product Manager BFI Finance Abi Gayuh Sopana, Area Manager BFI Finance Surabaya Bambang Hartoyo dan Machinery Product Head BFI Finance Amelia Tjahjadi di sela-sela pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 di Grand City Surabaya, Kamis (20/7/2023)./Bisnis - Peni Widarti
Dari kiri - kanan, Machinery Product Manager BFI Finance Abi Gayuh Sopana, Area Manager BFI Finance Surabaya Bambang Hartoyo dan Machinery Product Head BFI Finance Amelia Tjahjadi di sela-sela pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 di Grand City Surabaya, Kamis (20/7/2023)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - BFI Finance Surabaya berupaya memperluas peluang penyaluran pembiayaan sektor machinery (mesin) percetakan salah satunya melalui gelaran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023.

Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo mengatakan BFI Finance di Jatim mulai menyasar pembiayaan sektor machinery ini sejak 5 tahun terakhir. Hingga kini, sektor ini telah berkontribusi sekitar 10 - 15 persen terhadap total portofolio BFI Finance di Jatim.

“Memang sektor pembiayaan di BFI selama ini paling besar dikontribusi oleh sektor re-financing kendaraan/otomotif sebesar 70 persen, tetapi sektor-sektor lain ternyata memiliki potensi yang besar juga salah satunya mesin-mesin percetakan,” ujarnya di sela-sela pameran SPE 2023, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya, teknologi percetakan digital telah merevolusi industri percetakan dengan kemampuannya untuk menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dalam jumlah kecil hingga sedang sehingga. Oleh karena itu, BFI Finance mendorong pelaku usaha percetakan agar dapat mengakses atau memiliki mesin-mesin cetak modern melalui pembiayaan.

“Revolusi teknologi dalam industri percetakan ini sudah masuk dalam objek tiga dimensi atau 3D dari berbagai material, mulai dari plastik hingga logam. Ini adalah kemajuan yang harus direspon dan pelaku industri harus dapat mengaksesnya,” ujarnya.

Machinery Product Head BFI Finance, Amelia Tjahjadi menambahkan, saat ini pihaknya memiliki lima sasaran pasar pembiayaan yang terus dibidik di antaranya yakni segmen percetakan, manufaktur, wood working, laundry, dan alat kesehatan.

“Untuk sektor percetakan dan manufaktur rerata kontribusi terhadap portofolio BFI Finance secara nasional sekitar 35 - 40 persen, lalu ada laundry yang lumayan banyak juga. Sedangkan secara nasional untuk machinery/percetakan masih 1,8 persen,” ujarnya.

Amelia menambahkan, sejauh ini pembiayaan terbesar dikontribusi oleh segmen korporasi sekitar 60 - 70 persen, dan sisanya dari segmen UMKM sekitar 30 - 40 persen.

“Untuk itu, melalui pembiayaan secara inklusif ini, kami ingin mendorong pelaku usaha percetakan bisa meningkatkan kinerjanya dengan mesin baru yang berteknologi tinggi, termasuk bagi UMKM. BFI pun menawarkan penyaluran pembiayaan mulai Rp100 juta ke atas,” imbuhnya.

Adapun BFI Finance menyiapkan program pembiayaan promo bunga 0 persen bagi pelaku usaha yang memperbaharui teknologi mesin cetaknya, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap dan sesuai. Promo ini berlaku untuk pembelian unit di supplier yang sudah bekerjasama dengan BFI Finance dan promo bunga diperuntukan untuk tahun pertama pembiayaan dengan periode pengajuan 20 Juli hingga 20 Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper