Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Mei 2023 Tren Transaksi Pembayaran via QRIS di Jatim Melonjak

Berdasarkan catatan BI, tren transaksi pembayaran menggunakan QRIS di Jatim hingga Mei 2023.
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik

Bisnis.com, SURABAYA - Tren penggunaan sistem pembayaran nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Timur hingga Mei 2023 mencapai 17,6 juta transaksi atau mengalami lonjakan 147 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Bandoe Widiarto mengatakan penggunaan QRIS saat ini semakin meningkat karena sangat mudah, cepat, murah, dan aman sehingga cara ini juga mampu mendorong percepatan perbaikan ekonomi nasional, termasuk Jatim.

“Peningkatan transaksi ini juga disebabkan karena seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun, baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan diseluruh merchant berlogo QRIS,” ujarnya, Jumat (14/7/2023). 

Berdasarkan catatan BI, tren transaksi pembayaran menggunakan QRIS di Jatim hingga Mei 2023 secara nominal mencapai Rp1,77 triliun atau meningkat 233 persen (yoy), dengan jumlah aktivitas transaksi mencapai 17,6 juta transaksi atau meningkat 147 persen (yoy).

Tren transaksi ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah merchant yang memberikan layanan QRIS yakni hingga Mei 2023 telah mencapai 2,96 juta merchant atau meningkat 46 persen (yoy). Peningkatan jumlah merchant juga diiringi dengan jumlah pengguna QRIS di Jatim yang telah mencapai 4,95 juta atau meningkat 74 persen (yoy). 

Bandoe mengatakan BI akan terus mendorong penggunaan QRIS baik dari sisi merchant maupun penggunannya. Bagi merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI.

Selain itu, biaya Merchant Discount Rate (MDR) QRIS juga ditetapkan sebesar 0,3 persen lebih rendah dibandingkan biaya switching di GPN yang sebesar 1 persen. 

“Penyesuaian biaya MDR QRIS ini bertujuan untuk menjaga sustainability penyelenggaraan layanan QRIS oleh industri. Biaya MDR tidak dikenakan untuk penggunaan QRIS ditempat ibadah dalam rangka donasi,” imbuhnya.

Dia menambahkan BI juga akan terus meningkatkan kualitas dan layanan, salah satunya untuk fitur yang rencananya akan dikenalkan pada Agustus 2023 yakni QRIS Tuntas, inovasi fitur untuk menghadirkan Transfer, Tarik Tunai dan Setor Tunai.

“Peningkatan layanan lain dari QRIS juga ada QRIS crossborder yang sudah bisa digunakan untuk transaksi di luar negeri seperti Thailand dan Malaysia. Nah ini akan terus kita kembangkan sebagai alat pembayaran dalam Kawasan Asean,” imbuh Bandoe.

Penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran digital ini diharapkan dapat semakin menekan peredaran uang palsu. BI Jatim mencatat, jumlah bilyet uang palsu mengalami penurunan pada kuartal I/2023. Berdasarkan laporan perbankan dan laporan masyarakat, penemuan uang palsu di Jatim pada kuartal I/2023 sebanyak 4.849 lembar, menurun 20,74 persen (qtq).

Secara spasial, temuan uang palsu terbanyak terjadi di Kantor Perwakilan BI Jatim sebanyak 2.400 lembar (49,49 persen dari total temuan), diikuti oleh BI Malang sebanyak 1.110 lembar (22,89 persen), BI Kediri sebanyak 957 lembar (19,74 persen) dan BI Jember sebanyak 382 lembar (7,88 persen). Temuan uang palsu tersebut didominasi oleh Uang Pecahan Besar (UPB), yaitu pecahan Rp100.000 (64,23 persen) dan pecahan Rp50.000 (25,66 persen). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper