Bisnis.com, SURABAYA - Kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur hingga Mei 2023 menunjukkan peningkatan, yang tercermin dari peningkatan kinerja pertumbuhan kredit dan nominal pada kelompok korporasi dan rumah tangga.
Peningkatan kinerja penyaluran kredit perbankan tersebut diperkirakan akan masih akan berlanjut sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi yang terjadi di kuartal II ini, termasuk potensinya hingga akhir tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan peningkatan penyaluran kredit per Mei 2023 di Jatim terjadi di 2 kelompok/sektor yakni kredit korporasi dan rumah tangga.
“Kinerja penyaluran kredit korporasi meningkat seiring dengan penurunan suku bunga kredit, dan peningkatan ini utamanya terjadi di sektor lapangan usaha transportasi, pergudangan dan komunikasi,” ujarnya, Kamis (13/7/2023).
Sedangkan di sektor rumah tangga, lanjut Doddy, juga meningkat seiring dengan penurunan suku bunga kredit pada periode berjalan. Peningkatan kredit rumah tangga terjadi pada komponen Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Multiguna.
“Peningkatan kredit rumah tangga ini juga diiringi dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama pada tabungan rumah tangga seiring dengan peningkatan pendapatan tunjanganhari raya, sedangkan DPK dari industri masih turun karena adanya kebutuhan untuk membiayai investasi dan modal kerja,” jelasnya.
Baca Juga
Dikutip dari data Bank Indonesia per Mei 2023, kinerja penyaluran kredit perbankan tercatat mencapai Rp650,31 triliun atau meningkat 7,91 persen (Yoy). Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan realisasi kredit perbankan pada kuartal I/2023 yang sebesar Rp635,18 triliun atau tumbuh 7,88 persen.
Secara khusus kedua sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni kredit sektor rumah tangga per Mei 2023 mencapai Rp182,8 triliun atau naik 9,26 persen, dengan realisasi DPK Rp487 triliun, serta tingkat Non Performing Loan (NPL) atau 1,96 persen.
Sedangkan kredit sektor korporasi di Jatim per Mei 2023 yakni tercapai Rp272,6 triliun atau naik 6,49 persen, dengan realisasi DPK Rp157,5 triliun atau naik 10,32 persen, dan tingkat NPL nya 3,33 persen atau lebih baik dibandingkan saat kuartal I yang sebesar 3,64 persen.
“Secara umum tingkat kualitas kredit atau NPL perbankan di Jatim rerata mencapai 3,42 persen atau risiko kreditnya masih terjaga di bawah threshold 5 persen,” imbuh Doddy.