Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN Nusantara Power (PLN NP) akan mendapatkan pasokan biomassa berupa sawdust sebanyak 5.600 ton untuk kebutuhan PLTU Awar Awar Tuban Jatim dari PT Energi Primer Indonesia (EPI).
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengatakan, biomassa yang akan digunakan sebagai campuran bahan bakar PLTU dalam metode Co-firing ini rencananya akan didatangkan dari Bulu Kumba, Sulawesi Selatan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan biomassa PLTU Awar Awar sebesar 49.700 ton.
“Co-firing ini memanfaatkan biomassa dari limbah pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan kayu sebagai pendamping batu bara dalam operasional PLTU,” katanya, Senin (10/7/2023).
Dia mengatakan co-firing menjadi salah satu roda penggerak dalam mewujudkan PLTU yang lebih hijau sekaligus membantu untuk mengurangi emisi dan merupakan salah satu langkah tepat dalam implementasi green energy.
"Dengan berbagai extraordinary effort di antaranya melalui biomass co-firing, kami berhasil menekan emisi gas rumah kaca. Selain itu, inovasi ini juga meningkatkan bauran EBT di lingkungan pembangkit PLN Nusantara Power,” ujarnya.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI bertugas untuk memastikan pasokan energi primer ke pembangkit berjalan baik dengan mengembangkan potensi biomassa yang dekat dari PLTU hingga dari lumbung pengembangan biomassa lainnya.
Baca Juga
“PLN EPI senantiasa terbuka dalam bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pemenuhan kebutuhan bahan bakar PLTU terutama sawdust co-firing. Ini adalah salah satu langkah kami dalam mendukung tercapainya net zero emission di Indonesia," ujar Iwan.
Menurut Iwan, sumber biomassa berupa limbah perkebunan dan kehutanan sangat melimpah di pulau-pulau besar di Indonesia untuk kemudian disebar dalam rangka memenuhi kebutuhan co-firing untuk 52 PLTU milik PLN.
Dia melanjutkan, pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu juga memberikan manfaat lebih pada masyarakat secara ekonomi, sebab barang yang sebelumnya merupakan limbah, kini bisa terserap sepenuhnya dengan program co-firing PLN.
“Dengan begitu, secara tidak langsung akan menggerakan roda perekonomian pada masyarakat,” imbuhnya.
Diketahui, PLN Nusantara Power telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah mengujicobakan co-firing pada 16 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Seperti di PLTU Paiton yang kini telah berhasil melakukan co-firing hingga 6 persen.