Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala desa di Jatim untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan potensi desanya agar menjadi desa wisata, desa devisa maupun desa mandiri.
Menurutnya, kepala desa adalah aktor penting dalam pengembangan desa sehingga diperlukan peningkatan kapasitas terutama agar lebih kreatif dan berinovasi.
“Karena peran kepala desa selama ini, Jatim kini telah menjadi provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 1.490 desa atau 23,88 persen dari total nasional 6.238 desa. Ini sudah hebat dan luar biasa, tapi masih merasa perlu ditingkatkan kapasitasnya,” katanya, Rabu (5/7/2023).
Dia mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas kepala desa ini adalah melalui diklat Peningkatan Kapasitas SDM Bagi Kepala Desa di Batu pada 4 Juli 2023.
“Program capacity building yang tengah dijalani para kepala desa ini berseiring dengan institutional building. Sehingga tidak hanya kapasitas kepala desa sebagai individu saja yang ditingkatkan, melainkan secara institusi desa juga meningkat,” ujarnya.
Keberhasilan lain yang diperoleh Jatim karena peran kepala desa ini misalnya desa wisata Pujonkidul Kota Batu yang mampu mendirikan BUMDes Sumber Sejahtera. Begitu juga dengan BUMDes Sekapuk di Desa Sekapuk, Ujung Pangkah, Gresik.
Baca Juga
Selain mengelola wisata Setigi, BUMDes Sekapuk juga memiliki beragam jenis usaha seperti HIPPAM, pengelolaan sampah, hingga simpan pinjam. Total terdapat 132 usaha ekonomi masyarakat yang mampu menyerap 561 tenaga kerja.
“Setiap jengkal tanah di Kota Batu bila dioptimalkan bisa menjadi pundi-pundi pemasukan, apakah itu ditanami buah-buahan, sayuran, ataupun aneka bunga sehingga menjadi angle menarik untuk dikunjungi,” imbuhnya.
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim saat ini juga telah bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) agar desa yang masuk dalam Desa Devisa bisa mendapatkan pendampingan mulai dari pengembangan produk, pengemasan hingga pemasaran ke luar negeri.
Jumlah Desa Devisa di Jatim hingga saat ini pun sudah mencapai sebanyak 138 desa. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di Indonesia, dan terus mengalami peningkatan, sebab pertama kali program desa devisa hadir, hanya terdapat 2 desa devisa.
“Kami terus berkeliling untuk menggali potensi desa agar bisa menjadi desa devisa selanjutnya, dan setiap desa memang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda dan membutuhkan improvement yang berbeda. Namun jangan berhenti berinovasi dan terus mempromosikan potensi desanya masing-masing,” imbuhnya.